"Hati-hati bisa ga?"
"Gua udah hati-hati!"
"Ih,itu gosong tau!"
"Lo-"
"DIAM!"
Andriano dan Miane seketika terdiam,Gistara menatap kedua nya tajam.
Apa tak bisa sekali saja jika mereka berdekatan dan mereka tak berdebat?tak berulah?apa tak bisa?
"Andri." Miane berkata dengan cepat,seolah ia menyalakan Andriano.
"Gua?nyalahin gua ya lo?dasar bocil." tak terima,Andriano pun membalas.
"Kamu yang salah."
"Lo."
"Dih,kamu ya!"
"Lo ya!"
Gistara dan Evara menghela nafas berat,lelah sekali rasa nya.
"Astaga.." Evara meraup wajah nya kasar.
"Udah udah,itu sosis lo gosong," Kenan berdiri dan memberi tahu Andriano, benar.
Sosis milik nya sudah berubah warna menjadi hitam,sudah menyatu seperti arang.
"Anjir?" Andriano memperhatikan sosis nya yang gosong dengan mata beberapa kali mengerjap.
"Heh?bisa ngomong anjir juga ya lo?" kata Evara.
"Bisa lah,bego." Andriano menjawab,remaja itu berjalan untuk mengambil Sosis yang baru.
Evara yang di katai 'BEGO' hanya mendengus,ia tak mau mood nya rusak di malam minggu yang bahagia ini.
"Lo bertiga," Kenan bersuara dari arah belakang,remaja itu tampak berjalan mendekat ke arah mereka.
Ke empat nya menoleh?siapa yang di maksud nya bertiga?
"Bertiga apaan?" Andriano menatap Kenan penuh tanya.
"Lo..bertiga" Kenan menunjuk Andriano,Miane dan Evara "di panggil tante Sandra,"
"Hah,iya kah?" Evara berdiri,dan ia dengan cepat membalikkan beberapa sosis yang hampir matang.
"Kenapa?" Miane masih duduk, ia belum ingin beranjak.
"Udah,sana dulu" Andriano menarik lengan gadis itu dengan paksa,yang di tarik pun mengomel.
Kini tersisa Gistara dan Kenan,belum ada yang membuka suara di antara kedua nya,hanya ada suara dari arang yang terbakar di sana.
"Gua..mau nyusul-"
"Kata tante Sandra ga usah," jawab Kenan cepat.
"Kenapa?"
"Y-ya..ga tau juga," Kenan menjawab dengan pandangan yang menatap ke bawah.
Hingga hampir 5 menit,ketiga orang itu tak juga kembali ke halaman belakang,tapi suara ketiga nya dapat mereka dengar dari tempat mereka duduk,namun lebih tepat nya suara Andriano.
Ya,remaja itu tak pernah mengecilkan volume suara nya saat berbicara, berbisik pun juga begitu.
"Gua ga salah kan ngomong kayak tadi ke mama papa?"
Gistara mendongak,menatap Kenan yang kini juga menatap nya.
"Y-ya,lo ga salah-"
"Engga,gua tau lo mau bilang kalo gua salah ngomong kayak gitu ke mereka," sela Kenan cepat, ia tahu apa yang akan gadis itu katakan pada nya soal ini.
Gistara menggaruk pipi nya yang tak gatal, bagaimana Kenan tahu?ah,dia kan hero,pikir Gistara.
"Ya..tapi lo ngelakuin hal ini karena lo-"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?(K.K)
Random!DON'T COPY! Tak ada yang spesial, hanya menceritakan seorang remaja dengan jiwa yang selalu di paksakan untuk kuat melawan kejam nya dunia, lalu jiwa rapuh itu di pertemukan oleh jiwa-jiwa yang di dalam nya memiliki sejuta kebahagiaan. "Tanpa kalia...