"Kak, selamat ya atas pencapaian nya!"
"Proud of you kak Andri!"
"Hehe, thank you." Andriano tersenyum lebar saat mendapat kan ucapan selamat dari para adik kelas.
"Kak Andri, ini buat kakak." Andriano sedikit terkejut saat melihat seorang adik kelas menyodorkan sebuah bucket bunga yang tak terlalu besar dan juga paper bag pada nya.
"Buat gua?"
"Iya lah, mau buat siapa lagi? masa buat kak Varo!" adik kelas itu mencibir, dan apa kalian masih ada yang ingat dengan Varo?
Remaja itu memang di kenal menyebalkan di kalangan adik-adik kelas, pasal nya ia sering kali diam-diam mengadukan hal sepele yang di lakukan oleh adik kelas ke para guru.
Andriano tersenyum kikuk "thanks ya,"
"Iya kak, dan selamat ya!"
"Iya, makasih banyak!"
Andriano kini berjalan dengan cepat melewati koridor, mumpung di area ini sepi jadi ia bisa melarikan diri dari para fans.
Di pintu masuk, sudah ada para sahabat nya yang kini tengah menatap ke arah nya.
Mata Gistara memincing ketika melihat benda yang di bawa oleh sahabat nya itu.
"Apa itu?" gumam Gistara.
Andriano berhenti tepat di depan Gistara, nafas nya terengah-engah karena ia sempat berlari tadi.
"Pegangin..tolong.." Andriano menyerahkan sebuah paper bag yang cukup besar dan bucket pada Gistara.
"What is-OH MY GOD!" Gistara membelalakan mata nya saat melihat isi paper bag itu.
"Bukan punya gua semua." kata Andriano seraya memasukan tangan nya ke dalam paper bag itu.
"Buset, fans berat?" kata Evara terkejut, ia baru saja melihat isi dari dalam paper bag itu.
"Nih, punya lo." Andriano menyerahkan kotak berukuran kecil dan satu paper bag mini pada Kenan.
"Hah?" Kenan mengernyit bingung.
"Untuk lo."
"Untuk gua? dari siapa?" tanya nya.
"Dari kenanlovers." ucap Andriano dengan ekspresi wajah yang.. sulit di artikan.
Kenan beralih menatap dua benda di tengan nya itu, ia sedikit membaca sebuah tulisan yang tertera di sana.
"Dear Kenan yang handsome nya like manurios.." Gistara tertawa kecil saat ia ikut membaca isi tulisan itu.
"Manurios kalah sama Kenan." kata Andriano, remaja itu sibuk mengobrak-abrik isi paper bag.
"Lo dapat apa aja sih, boy?" Evara kepo, gadis itu mendekat pada Andriano.
"Ini, benda timik-timik." Andriano mengangkat sebuah 'keychain' berbentuk sebuah beruang tedy.
"Lucu, tapi lebih lucu kalo ini gua kasih ke Mia- Eh?"
Andriano menatap sekitar nya, ia melupakan Miane! di mana bocil tercinta nya?!
"Mia mana?!" Andriano berdiri, ia memencar kan pandangan nya ke seluruh penjuru.
"INI MIA!" Andriano sontak melihat ke arah tangan Gistara menunjuk.
Tepat, ia melihat Miane yang tengah duduk di pinggiran tangga dan sedang tersenyum ke arah nya.
"Ada apa dan kenapa?" gadis itu mengedipkan mata nya lucu.
Andriano menghela nafas gusar "lo ngapain di situ?"
"Main perosotan, ayo sini!" ajak nya.
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?(K.K)
Random!DON'T COPY! Tak ada yang spesial, hanya menceritakan seorang remaja dengan jiwa yang selalu di paksakan untuk kuat melawan kejam nya dunia, lalu jiwa rapuh itu di pertemukan oleh jiwa-jiwa yang di dalam nya memiliki sejuta kebahagiaan. "Tanpa kalia...