Seorang laki-laki berjalan seorang diri menyusuri bangunan yang di penuhi oleh ratusan manusia, semua tampak elegan dengan pakaian mereka masing-masing.
Maura🤍 : Kenan, gua udh di depan.
Kenan membaca pesan itu dengan sunggingan senyum, ia berjalan menuju pintu besar yang di penuhi oleh tamu-tamu undangan yang baru datang.
"Mau kemana bang?" suara Kenino membuat nya menghentikan langkah.
"Kedepan," jawab nya cepat kemudian kembali melangkah.
Ia berjalan melewati para penjaga di pintu dengan tenang, beberapa kali mereka bertanya pada sang Tuan Muda dan Kenan menjawab nya asal saja, ia melihat kesana kemari mencari seseorang yang dirinya tunggu-tunggu kedatangan nya.
"Di sana, dia ketemu teman nya."
Suara seseorang membuat nya terkejut, itu Gavin beserta kedua orangtuanya.
"Tampan sekali kamu, Kenandra," pujian itu berasal dari Gina yang kini tengah menatap nya dengan seulas senyum.
Kenan tertawa kecil, pujian kesekian yang ia terima hari ini, "Terima kasih, Tante,"
"Gistara di sana, dia nungguin kamu tadi," Zaveron menunjuk suatu arah yang katanya ada Gistara di sana, ia pun mengangguk.
"Saya temui dulu, Om, permisi." setelah mengatakan itu Kenan berjalan pergi, membuat Zaveron dan Gina tertawa kecil.
"Anak muda," ujar Zaveron pelan.
"Kamu kalah bang, cemen." ledek Gina pada putra nya, hal itu di hadiahkan wajah malas milik Gavin.
"Besok kalo abang bawa cewe spek mbak Olivia Rodrigo, Mama percaya nggak?" balas Gavin seraya tersenyum miring.
"Enggak dong, ngimpi kamu." Gina menoyor jidat cowok itu.
Gavin hanya diam dengan tatapan memelas nya pada sang Mama, kemudian mengusap jidat nya pelan.
Mereka kembali pada kegiatan awal, berjalan masuk ke gedung besar ini untuk menghadiri acara.
"Gina,"
Gina menoleh kemudian menyungging senyum pada seorang wanita yang memanggil nya, itu mertua nya – Shofie.
"Iya, Ma?"
"Siapa tadi yang kalian ajak bicara?" tanya Shofie dengan senyum.
"Oh, kenapa, Ma? tampan ya?" tebak Gina.
Shofie tanpa ragu mengangguk, "Ya, siapa nama nya?"
"Kenandra,"
*****
"Tadi malam macet, jalanan padat banget. Terus komplek kita hampir semua rumah kosong, semuanya liburan," ujar Gistara sembari menceritakan perjalanan nya tadi malam.
"Mia?"
"Rumah Mia juga kosong, dia di rumah Kakek Nenek nya dan kebetulan Papa nya libur, jadi kumpul-kumpul," jawab Gistara, Kenan menganggukan kepalanya paham.
"Eva?" tanya Kenan lagi, Evara tak ada kabar memang.
Gistara mengedikan bahu nya, "Gua gak tahu Eva liburan kemana, Andri juga,"
Kedua nya kini tengah berjalan di Villa yang ramai itu, sesekali Kenan mendapatkan sapaan dari para pelayan serta penjaga. Kenan rasa bekerja di keluarga ini syarat nya wajib mengenal anggota keluarga, ia tak mengenal mereka tapi mereka mengenal nya.
Kenan melirik Gistara yang kini sibuk menatap ke arah lain, lihat lah senyum yang terpatri di wajah cantik nya, indah sekali. Gadis itu juga sangat serasi dengan balutan dress hitam yang di padukan dengan jas mini berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?(K.K)
Random!DON'T COPY! Tak ada yang spesial, hanya menceritakan seorang remaja dengan jiwa yang selalu di paksakan untuk kuat melawan kejam nya dunia, lalu jiwa rapuh itu di pertemukan oleh jiwa-jiwa yang di dalam nya memiliki sejuta kebahagiaan. "Tanpa kalia...