Kenan berbalik kala mendengar sahutan itu, mata nya terpaku dengan perasaan yang lebih dari rasa 'terkejut'.
"Apa kabar mu, Kenandra?" wanita itu tersenyum manis. Tampak kacau, gaya nya sangat lusuh, ia berantakan.
Kenan menatap wanita itu dengan tatapan yang tak bisa di jabarkan, ia bingung dengan situasi ini. Dan untuk menjawab pertanyaan itu saja rasa nya sangat kelu.
"Ma,"
Hanya itu yang bisa Kenan keluar kan, ia bingung harus bagaimana sekarang, sangat bingung dan takut tentunya.
"Kenapa? ada apa, sayang?" pertanyaan lembut itu keluar dari mulut Mila untuk pertama kalinya pada Kenan, Pertama kalinya.
Kenan terdiam mendengar itu, dada nya tiba-tiba sesak saat mendengar Mama nya mengucapkan pertanyaan lembut barusan.
"Kenapa? rindu Mama, ya?" tanya nya lagi.
Jawaban nya. Ya, jelas Kenan rindu.
Tapi lagi-lagi, hanya untuk menjawab ia rasa nya tak bisa. Ia memilih tetap diam dan diam.
Tunggu, bagaimana Camila bisa masuk? wanita itu tak memiliki kunci untuk meng-akses pintu mana pun di rumah ini.
"Untuk apa kamu rindu?"
Kenan mendongak dan mendapati Camila yang sudah berada tepat di hadapan nya, ia menatap kedua manik milik Mama nya.
"Kamu benci Mama, Kan?"
Skak. Kenan benar-benar di buat kembali mengingat hari di mana ia mengatakan itu pada Camila.
"Mama juga benci kamu,"
Plak
Satu tamparan mendarat di pipi kanan laki-laki itu, ia terkejut, ia kembali teringat dengan tamparan keras yang sudah lama tak ia dapat ini.
Kerah baju nya di cengkram dengan kuat, tubuh nya di tarik dan di hantam kan dengan kuat ke dinding oleh Mama nya.
Nyeri, punggung nya terasa nyeri sekarang.
"Kenapa kau tidak menghentikan Ricko saat dia ingin menceraikan Mama, Kenan?!"
Plak
"KENAPA KAU DIAM? KENAPA KAU MEMBIARKAN NYA MENIKAHI WANITA LAIN?!"
"BUKAN NYA DULU KAU TIDAK MEMPERBOLEHKAN KAMI BERPISAH, HAH?!"
PLAK
Tamparan keras, sangat keras itu lagi-lagi mendarat di wajah Kenan. Setelah sekian lama, akhirnya amukan kemarahan itu kembali lagi.
"BODOH, KAU ANAK YANG JAHAT KENAN!!"
Prang
Vas kaca di sebelah Kenan hancur berkeping-keping di lantai karena Camila melempar nya, beling nya berserakan kemana-mana dan salah satu beling yang terhempas mengenai lengan Kenan dan menciptakan sebuah luka yang lumayan.
Kenan menatap Mama nya nanar, apa lagi kali ini? lihat lah tatapan nyalang itu sangat membuat hati Kenan pedih.
"INI SEMUA SALAH MU, KENAN!!" pekik nya seraya mencengkeram kuat kerah baju Kenan, sampai-sampai laki-laki itu meringis kala leher nya terasa perih akibat gesekan antara baju dan kulit.
PLAK
"INI SALAH MU, KENAN, SALAH MU!!!"
Bugh
Entah dari mana asal nya, tiba-tiba tongkat kayu menghantam tubuh Kenan. Ia berusaha untuk menghentikan Mama nya, tapi wanita itu benar-benar seperti iblis malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?(K.K)
Random!DON'T COPY! Tak ada yang spesial, hanya menceritakan seorang remaja dengan jiwa yang selalu di paksakan untuk kuat melawan kejam nya dunia, lalu jiwa rapuh itu di pertemukan oleh jiwa-jiwa yang di dalam nya memiliki sejuta kebahagiaan. "Tanpa kalia...