Miane di buat pusing oleh Mama nya yang tiba-tiba mengajak diri nya pergi ke restoran yang di kelola oleh keluarga nya, apa lagi ini sudah malam.
Awal nya gadis itu fikir Mama nya membuat kan sebuah kejutan ulang tahun nya di sini. Ternyata tidak, mereka kemari hanya karena wanita itu harus menyusun bahan makanan.
Pukul 19.32
"Mama, aku mau pulang." kata Miane yang sudah bosan, pasal nya sedari tadi gadis itu hanya mondar-mandir untuk melihat para pelanggan, dan tadi ia juga sudah berkesempatan untuk melayani orang-orang yang datang.
Arisha melirik anak nya itu sekejap, lalu kembali fokus dengan kegiatan menyusun bahan makanan di kulkas 4 pintu itu.
"Tunggu sebentar, sedikit lagi ini selesai." kata wanita itu seraya memasukan beberapa sayuran.
Miane menghembus nafas gusar, bosan bosan dan bosan.
Ting
Suara di notifikasi handphone milik Arisha membuat atensi ibu dan anak itu teralih kan, Arisha meraih handphone nya dan membaca pesan yang baru saja di kirim oleh seseorang pada nya itu.
"Apa itu, Ma?" tanya Miane yang kepo, pasal nya wanita itu malah tersenyum sekarang ketika membaca pesan itu.
Arisha menggeleng lalu memasukkan handphone nya pada tas milik nya yang berada di atas meja, wanita itu mengambil cardigan yang tadi ia pakai dan dengan cepat memakai nya.
"Ayo pulang," ajak wanita itu pada anak gadis nya, Miane bersorak senang.
Lalu kedua nya keluar dari ruangan yang tadi mereka tempati dan dengan cepat keluar dari restoran tersebut, Miane dengan tak sabaran masuk ke dalam mobil nya sampai-sampai ia tak sadar bahwa sebelah sepatu nya sudah tertinggal di belakang.
"MIANE, SEPATU MU LEPAS SEBELAH!"
*****
Miane sampai di rumah nya tepat di pukul 20.00, gadis itu keluar dari mobil nya dengan mata yang sudah sedikit berat, ia mengantuk. Tanpa berfikir lama, gadis itu masuk ke dalan rumah nya, tapi saat baru saja menginjakkan kaki nya di ruang tamu mata nya langsung terbelalak.
Mengapa rumah nya gelap sekali? jika ada pemadaman listrik mengapa rumah-rumah lain lampu nya tetap menyala? dan lampu di luar juga hidup.
"Mama gelap!" pekik Miane yang sedikit ketakutan.
"Kenapa gelap?"
"Mungkin Mama lupa bayar listrik." jawab Arisha asal.
Miane terdengar mendengus, gadis itu hendak meraih handphone nya untuk menghidupkan senter, namun tangan nya di tahan oleh wanita yang kini tengah berdiri di sebelah nya itu.
"Aku mau hidupin senter, gelap banget-"
"Ayo, ikut Mama." meski gelap-gelapan seperti ini, Miane dapat melihat Mama nya itu tersenyum pada nya.
"Mau kemana, Ma?" tanya Miane kebingungan, ia sudah mengikuti langkah Mama nya, dan seperti yang ia ramal Mama nya menarik diri nya itu menuju dapur.
"Mama lapar?" tanya Miane lagi, pasal nya ia kini tengah berdiri di sebelah kulkas.
Tak ada jawaban, tapi tiba-tiba Mama nya melepas kacamata yang ia pakai, ia hendak memprotes namun Mama nya meminta diri nya untuk mengikuti saja.
"Mama mau tutup mata kamu," ucap Arisha yang sudah memegang sebuah kain di tangan nya.
Miane melotot "ih, Mama mau buang aku ya-"
"Hey, bukan!" terdengar tawa dari wanita itu. "Intinya kamu ikuti saja dulu, nanti kamu akan tau sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?(K.K)
Random!DON'T COPY! Tak ada yang spesial, hanya menceritakan seorang remaja dengan jiwa yang selalu di paksakan untuk kuat melawan kejam nya dunia, lalu jiwa rapuh itu di pertemukan oleh jiwa-jiwa yang di dalam nya memiliki sejuta kebahagiaan. "Tanpa kalia...