WHY-46

94 7 2
                                    

Sesampainya di kios, benar saja apa kata Miane, Ilona dan Anezka tadi. Kali ini kios benar-benar ramai.

"Letak di mana?" tanya Vino pada Ilona di sebelah nya.

"Di sini aja, Vin. Biar kita nanti yang nyusun." Ilona menjawab dengan senyum nya yang lucu.

Vino dengan cepat meletakkan barang yang ia bawa tadi, sebenarnya itu ia rebut dari Ilona ketika gadis itu baru saja keluar dari kelas tadi.

"Thank you ya, Vin." ucap Ilona dengan senyum manis nya, ia merasa sangat terbantu.

"My pleasure, Na." setelah nya, Ilona bergabung bersama teman-teman nya di kios.

Merasa Ilona sudah menjauh, Vino tak bisa lagi menahan senyum nya "sial, lucu banget!"

Saat ia berbalik, wajah-wajah meledek lah yang menyambut nya.

"CIEE CIEE!!!"

*****

Kini jam sudah menunjukkan pukul 12.15 siang, mereka semua kini tengah beristirahat di sebelah kios. Menjulurkan kaki mereka karena rasa nya pegal sekali.

"Mantap banget hari ini!" seru Deandra seraya memutar-mutar badan nya untuk merilekskan tubuh, tulang-tulang nya pun berbunyi.

"Di lihat-lihat, kayak nya personil kita kurang nih." mata Evara menyipit melihat ke arah para anak laki-laki di hadapan mereka, ada yang kurang dari mereka.

"Alva sama Reynal mana?" tanya Gistara, kedua anak itu lah yang hilang dari lingkaran mereka saat ini.

"Reynal di kelas, lagi menenangkan hati." jawab Jordan dengan helaan nafas nya.

"Dia kenapa?" tanya Kayna penasaran, ia sudah mulai merasa nyaman dengan teman-teman kelas nya ini, dan teman-teman kelas nya pun juga sudah menerima nya dengan baik walau tadi masih ada sedikit kecanggungan.

"Panjang cerita nya, Kay." Andriano menjawab.

"Singkat nya?" Ilona menaikan kedua alis nya, ia penasaran.

"Sing-"

"Singkat nya Vino naksir sama- AAA!!!" Andriano tak bisa tahan jika ia tak menjerit, pasal nya Jordan dan Vino sama-sama mencubit punggung nya.

"Diam bego.." desis Jordan penuh penekanan.

"Mau gua telan, hah?" tanya Vino dengan nada mengancam.

"Hah? Vino naksir apa?" tanya Gistara kebingungan.

"Vino naksir sama cowok lo, dia belok." sahut Edward sengaja, dari itu ia di hadiah kan tatapan dingin milik Kenan.

"I-iya, cowok lo menggoda banget soal nya." kata Vino seraya bersender di bahu Kenan yang ada di sebelah nya, dengan cepat Kenan menjauh kan tubuh Vino dari nya.

"Stop atau gua bongkar di sini? mumpung ada Ilona." Kenan mengancam dengan senyum tipis nya, tapi ia lupa mengecilkan volume.

"Lo-"

"Kok gua ngerasa di sebut-sebut, ya?!" ucap Ilona dengan suara yang sengaja ia besar kan, ia merasa ada yang menyebut nama nya tadi.

Vino sontak menatap Kenan dengan tatapan memohon nya, ia tahu Kenan ini anak baik tak mungkin ia akan membuat Vino gila sekarang.

Kenan tersenyum geli melihat tatapan Vino ke arah nya, emang apa salah nya jika terbongkar sekarang?

"Vino bilang aksesoris punya lo cantik-cantik semua." ujar Kenan sengaja.

Ilona tersenyum senang, jika mendengar hal seperti ini rasanya ia ingin melayang saja.

"Thank you,"

"Orang nya juga." ucap Vino reflek, semua mata kini tertuju pada nya tapi tidak dengan Ilona, gadis itu membuang pandangannya ke arah lain ngeri-ngeri wajah nya akan memerah akibat salah tingkah.

WHY?(K.K)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang