"GUA CUMA BUTUH LO CERITA, CERITA DAN CERITA SOAL KEJADIAN DI PODIUM!" Andriano mengguncang tubuh sahabat nya itu.
"Ap-"
"YANG HUG SCENE, CURIGA LO JADIAN!"
Kini kedua remaja laki-laki itu berada di dalam kamar milik Kenan, hari ini mereka berlima sudah berjanjian untuk berembuk kembali soal bazar nanti, dan Andriano sengaja datang lebih dulu ke rumah Kenan hanya untuk satu tujuan, yaitu mendengar cerita dari Kenan soal apa yang sudah terjadi di podium sekolah.
Kenan tak menjawab melainkan remaja itu malah tertawa, astaga kepo sekali sahabat nya ini!
"Kepo lo!" Kenan menyenggol sahabat nya itu dengan sengaja, kemudian ia kembali fokus pada handphone nya.
Andriano tak bisa diam saja, ia harus tahu apa yang telah terjadi di antara Kenan dan Gistara, bagaimana pun cara nya, mau beribu rintangan pasti akan ia lalui demi mendengar cerita dari Kenan.
"PLEASE LAH, GUA GA BISA TIDUR NYENYAK NANTI MALAM KALO GINI, KEN!" paksa Andriano.
"Ayo lah wahai sahabat, cerita kan pada ku apa yang sudah terjadi? ayo, cerita kan." Andriano menatap Kenan penuh harap.
Berbeda dengan Kenan yang sudah tertawa melihat itu, sebegitu penasaran nya kah Andriano Ganendra ini, hm? dasar menyebal kan.
"Asal lo tau, Ndri." Kenan menggantung ucapan nya.
"Apa?"
Saat Kenan hendak berbicara, tiba-tiba bell rumah nya berbunyi.
Ting Tong
Kenan dengan cepat berdiri dari duduk nya, ia beranjak menuju jendela kamar untuk melihat siapa yang datang.
"Mereka datang," Kenan dengan cepat keluar dari kamar nya meninggal kan Andriano yang masih penasaran.
"KASIH TAU DULU, WOI! HAAAA!"
*****
Kini mereka tengah duduk di tempat ternyaman mereka ketika datang ke rumah Kenan, yaitu ruangan keluarga.
Tapi yang mereka bahas hari ini bukan mengenai bazar, melainkan soal Kenan dan Gistara di podium tadi.
Miane yang tak tahu-menahu pun hanya sibuk menghabiskan jajanan dan ice cream nya sembari mendengarkan paksaan dari Andriano dan Evara pada Kenan dan Gistara, ia hanya mendengar saja karena tak tahu.
"GA, GA MUNGKIN KALO GA ADA SESUATU!" Evara menggelengkan kepala nya dengan tangan yang ia lipat di depan dada.
"TOLONG LAH, CERITA! GUA GA MAU MATI PENASARAN INI!" Andriano memajang wajah memelas nya ke arah Kenan dan Gistara, namun kedua nya hanya merespon dengan senyum mereka dengan mata yang masih terfokus pada handphone masing-masing.
"Ahaha, di kacangin!" ledek Miane.
Andriano dan Evara memutar bola mata mereka jengah.
"Woi-"
"LIHAT GRUP ANGKATAN, CEPAT!" titah Gistara, gadis itu seketika heboh saat melihat isi grup angkatan mereka.
Mereka pun dengan cepat membuka handphone masing-masing lalu membuka grup angkatan, grup yang berisikan 300 anggota di dalam nya, segitu lah jumlah mereka jika terhitung dari kelas delapan A sampai J.
Banyak bukan? apa lagi jika satu sekolah, lalu jika keseluruhan dari JUNIOR hingga HIGH? wah, tak terhitung banyak nya.
"BUSET, REY JADIAN SAMA SIAPA INI!" Evara seketika heboh ketika melihat vidio kiriman dari seseorang, di vidio itu terdengar Reynal yang sedang mengajak seorang gadis berkencan, dan apa jawaban nya? di terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?(K.K)
Random!DON'T COPY! Tak ada yang spesial, hanya menceritakan seorang remaja dengan jiwa yang selalu di paksakan untuk kuat melawan kejam nya dunia, lalu jiwa rapuh itu di pertemukan oleh jiwa-jiwa yang di dalam nya memiliki sejuta kebahagiaan. "Tanpa kalia...