WHY-28

87 16 1
                                    

"Sudah siap?!" Miane membalikkan badannya lalu menjauhkan tangan yang sedari tadi ia gunakan untuk menutup wajah.

"Okey, akan ku cari orang-orang gila ini sampai ketemu, hahaha!" Miane tertawa jahat di ujung kalimat nya, lalu gadis itu mulai berjalan untuk mencari orang-orang gila yang ia maksud itu.

Andriano menatap gadis itu aneh dari tempat persembunyiannya, ia kini tengah bersembunyi di balik dedaunan yang bertumpuk.

"Orang secakep gua di katain orgil?ck, sialan " desis Andriano seraya menatap diri di layar handphone nya yang mati.

Ya, mereka tengah bermain 'hide and seek' dan berlokasi kan di taman sekolah. Jam ketiga mereka kosong, entah kemana guru yang mengajar dan Alva memperbolehkan mereka untuk keluar asalkan tidak bolos.

"Andri, where are you~" Andriano menunduk lalu menarik topi hoodie nya, ia merasa bahwa Miane ada dekat nya.

Ingin melihat?wah, jika perkiraan nya itu benar bagaimana?tidak, ia tidak mau kalah secepat ini!

"Ga ada," ucap Miane, lalu gadis itu pergi dari sana.

Andriano melotot kan mata nya, apa Miane tak melihat nya?hey, ia berada di bawah gadis itu tadi!

"Dasar rabun.." Andriano berdecak, tapi ia bersyukur karena Miane tak semudah itu untuk menemukan nya.

"Kenan!"

"Gistara!"

"Eva!"

"Andri!"

Miane meneriaki nama orang-orang itu satu persatu.

"Sembunyi di mana ya?"

"Apa jangan-jangan..Aku di tinggalin?!" Miane menerka-nerka.

"Oh, no no no! ga mungkin!" gadis itu menggeleng kuat untuk menepis isi pikiran nya itu.

Miane berdiam diri di tempat nya berdiri sekarang, memikirkan di mana para sahabat nya bersembunyi.

Saat ia berdiam, ia melihat ujung sepatu seseorang yang sangat amat ia kenal, gadis itu tersenyum lebar lalu perlahan-laham berjalan mendekati gadis itu.

Lalu..

"EVA!"

"ANJAY MABAR!" Evara reflek berteriak seperti itu, gadis itu mengangkat kedua tangan nya tinggi dengan handphone nya yang berada di tangan sebelah kanan.

"Eva ketemu!" Miane berseru, gadis itu menunjuk-nunjuk Evara yang kini tengah memegangi dada nya dengan nafas memburu.

"Kaget.." gumam nya pelan.

"Kamu kalah, go out!" Miane mengisyaratkan tangan nya seperti menyuruh Evara untuk keluar dari tempat persembunyiannya ini.

Evara berdiri dengan jantung yang masih lomba lari, lalu Miane melirik ke arah handphone gadis itu.

"Kamu ngapain?"

"Mabar," Evara menunjukkan layar handphone nya, lalu gadis itu duduk di bangku taman dan membiarkan Miane untuk mencari yang lain nya.

"Hish.." gadis itu menatap Evara sejenak lalu mulai mencari yang lain nya.

"Andri, keluar dong!"

"Kenan, kamu bisa main ini juga ya ternyata?! aku pikir kamu ga bisa!" Miane berteriak untuk Kenan, yang ia tahu Kenan adalah anak yang dingin, tenang dan tidak banyak hal, dan ternyata bisa bermain seperti ini?pikir Miane.

"Gua juga manusia," Kenan tertawa kecil di tempat nya bersembunyi.

Miane berputar-putar di taman untuk mencari para sahabat nya, tapi mengapa ia hanya berhasil menemukan Evara sejauh ini?di mana tiga lain nya?

WHY?(K.K)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang