6. About Him

92 7 0
                                    

"Kynan?"

Kynan yang terpanggil pun menoleh ke sampingnya dimana sumber suara berasal yang ternyata adalah seorang perempuan berambut cokelat. Ia sedikit mengerutkan dahinya bertanya-tanya siapa perempuan yang baru saja memanggilnya itu.

Perempuan itu berjalan pelan menghampiri Kynan. "Tidak kusangka bisa bertemu denganmu disini," ujarnya dengan tatapan tak percaya.

"Maafkan aku, tapi kau sendiri adalah?" Kynan bertanya dengan sopan.

"Ini aku! Deborah Beatrix!" seru perempuan itu. "Kita pernah satu sekolah dulu saat SMA, semua memanggilku Debby!"

Merasa ingatannya datang kembali, Kynan pun langsung tersenyum lebar dengan kedua mata yang juga melebar. "Oh, aku ingat kau!" Sontak, ia pun memeluk Debby sekilas dengan ramah.

"Kita dulu satu kelas, kan?" tanya Kynan dengan senang.

Debby yang mendengarnya pun tersenyum lebar sambil mengangguk mengiyakan. Tapi, kemudian ekspresi Kynan menjadi sedikit bingung dan bertanya, "Sepertinya setelah itu aku tidak pernah bertemu denganmu lagi?"

Senyum lebar Debby perlahan menghilang dan tertunduk kecil sambil menghela napas. "Aku harus terpaksa keluar sekolah saat itu," jawabnya yang terdengar menyakitkan dan Kynan menyadari itu.

"Maaf, aku tidak bermaksud," ujar Kynan merasa bersalah karena sudah bertanya.

Debby menatap Kynan dengan senyumnya kembali. "Tidak perlu merasa bersalah. Itu sudah kejadian lama dan aku juga tidak pernah mengungkitnya lagi."

Kynan yang mendengarnya berusaha tersenyum kembali. "Jadi, kau bekerja disini?"

"Ya." Debby mengangguk. "Sudah tiga tahun ini aku kerja disini di bagian HRD. Bagaimana denganmu? Apa yang kau lakukan disini?"

Entah kenapa Kynan terkekeh kecil dan menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal. "Aku mencoba untuk bekerja disini."

"Oh, ya?" Dapat terlihat kedua mata Debby yang memancarkan rasa senang. "Di bagian apa?"

"Well, besok sepertinya aku akan menandatangani kontrak untuk menjadi salah satu model disini," jawab Kynan sembari tersenyum canggung.

Seketika, Debby langsung menutup mulutnya yang sempat terbuka karena saking terkejut. "Wah!"

Debby tak bisa menahan dirinya sendiri untuk tak menyampaikan rasa kagumnya. "Well, kurasa pekerjaan itu akan cocok untukmu," ujarnya kemudian memahami betapa tampannya Kynan. Sementara Kynan terkekeh geli.

"Kalau begitu, kau akan tinggal di Berlin?" tanya Debby lagi.

"Yah, kurasa aku akan berada di sini untuk beberapa waktu," jawab Kynan sambil tersenyum manis dan Debby mengangguk mengerti.

"Dimana—"

"Queen!" Tiba-tiba, pertanyaan Debby harus terpotong saat tiba-tiba saja Kynan memanggil nama Queen dan berlari ke arah belakang Debby.

Seketika, Debby merasa terabaikan. Terlebih saat melihat Kynan, temannya, yang lebih memilih untuk berbincang dengan orang lain di tengah-tengah perbincangan mereka. Mau tak mau, ia harus segera pergi.

***

Siang hari yang cukup sibuk untuk Queen hari ini. Bahkan, hari ini ia ada tiga jadwal pemotretan dan siang ini ia tengah istirahat sebelum melanjutkan pemotretannya.

"Ceritakan padaku lagi bagaimana kau dan Kynan dapat saling kenal," ujar Anitta tiba-tiba sembari menyerutup es susu cokelat favoritnya.

"Bukannya kau sudah tahu?" tanya Queen menatap Anitta dengan dahi yang sedikit berkerut. "Bahkan, saat itu kau sudah lihat kalau pertama kali kita bertemu adalah saat dia ingin meminta tanda tanganku di kafe."

Partner for Life - HBS #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang