EXTRA 1: THE MARRIAGE

43 4 0
                                    

Media: Westlife – Swear it Again
————————————————————————

Queen POV

Seminggu kemarin aku berada di Hessen bersama keluargaku. Aku dan Mom sering belanja bersama, spa sampai berkebun.

Mom tidak pernah berkebun sebelumnya, tapi karena aku yang mengajaknya, berkebun masuk ke daftar panjang hobinya. Aku juga berkemah selama dua hari semalam bersama Mom dan Dad. Kuakui, semua itu benar-benar menyenangkan.

Aku melakukan semua itu sebelum nanti ayahku yang akan menyerahkanku pada Kynan sebagai mempelai seumur hidupnya. Ya, aku dan Kynan akan segera menikah.

Hari ini adalah hari terakhir aku berada di Hessen. Besok kami akan menuju Sydney bersama. Sementara pernikahanku dan Kynan akan diadakan lusanya di Sydney.

Aku masih ingat jelas bagaimana tiga bulan yang lalu Kynan melamarku. Aku tidak akan bisa lupa, karena itu masuk ke daftar momen terindah dalam hidupku.

Saat itu di hari Minggu musim semi, musim favoritku. Semua bunga bermekaran di sekitar rumah. Suasana sejuk dan burung-burung berkicauan dengan indah.

Aku baru saja selesai berenang dan hendak membilas badanku. Setelah itu, aku mengeringkan rambutku. Aku berganti pakaian dengan rok merah muda bermotif bunga yang panjangnya selutut. Terakhir, aku mematutkan diriku di depan cermin tinggi.

"Wow, apa kau benar adalah istriku?" tanya Kynan tiba-tiba yang ternyata sudah ada di ambang pintu kamar sedang menatapku. Aku dapat melihatnya dari pantulan cermin yang ada di depanku.

Aku tersenyum lebar dan berbalik menatap Kynan. "Kenapa? Aku terlihat berbeda?" tanyaku.

Kynan berjalan mendekatiku dengan senyum lebarnya dan langsung memeluk pinggangku. "Aku kira aku sedang bersama seorang remaja perempuan."

"Apa?" Aku tertawa geli tak menyangka Kynan akan mengatakan hal seperti itu.

"Aku tidak bohong. Kau terlihat benar-benar segar dengan penampilan itu," ujar Kynan.

"Terima kasih." Senyumku merekah semakin lebar.

"Aku punya hadiah untukmu hari ini."

"Benarkah? Apa itu?"

"Untuk itu..." Kynan menggantung kalimatnya dan mengambil sesuatu dari sakunya yang ternyata adalah sebuah sebuah dasi berwarna merah miliknya. "Matamu harus ditutup dulu."

"Dengan dasi? Seksi sekali." Aku menggoda Kynan.

Kynan terkekeh geli dan aku tahu dia jadi malu. Tampak dari telinganya yang memerah. "Ini bukan hal-hal seksi seperti itu, Queen. Aku bisa yakinkan hal itu."

"Okay." Aku menutup kedua mataku. "Apa yang kau tunggu lagi?"

Kynan terkekeh geli lagi. Kemudian, ia mulai membalut kedua mataku dengan dasi yang ia bawa tadi. Setelah selesai, ia langsung menuntunku berjalan keluar kamar dengan perlahan sembari berpesan padaku untuk jalan mengikutinya dengan berhati-hati.

Aku tidak tahu aku dibawa kemana dan apa yang akan Kynan berikan padaku. Tapi, aku benar-benar menantikannya.

Sampai akhirnya langkah kami sama-sama terhenti. Aku merasakan Kynan pergi berjalan menjauh dariku.

"Apa aku sudah boleh melepas dasinya?" tanyaku yang mulai tak sabaran.

Kynan tak kunjung menjawab. Sementara aku semakin tak sabaran. Hingga tak lama kemudian Kynan berkata, "Kau boleh membuka dasinya."

Partner for Life - HBS #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang