71. The Treatment part 2

36 4 0
                                    

Malam sudah menyapa Kota Toodyay. Kynan baru saja menyiapkan peralatan tidur untuk kedua orang tuanya yang akan menginap malam ini. Beberapa barang belum Kynan bereskan, jadi ia harus mengambil sebagiannya di gudang.

Kynan baru saja makan malam bersama keluarganya dan dr. Irmina. Setelah makan malam, orang tua Kynan dan dr. Irmina berbincang-bincang kecil di teras rumah.

Kynan baru saja merapikan ruang makannya dan salah satu pelayannya menghampirinya. Seolah-olah mengerti kenapa pelayan itu menghampirinya, Kynan pun tersenyum mengerti dan kemudian berjalan menuju kamar Queen.

Sebelum Kynan makan malam bersama keluarganya, Kynan terlebih dahulu menyiapkan makan malam untuk Queen. Tadinya Kynan hendak menyuapi Queen sendiri. Tapi, ada yang harus ia diskusikan tadi bersama orang tuanya dan dr. Irmina. Jadi, pelayannya pun yang membantu Queen untuk makan malam.

Rupanya Queen justru belum makan. Kata lainnya, Queen tidak ingin makan. Alhasil, Kynan pun yang kini berusaha untuk membuat Queen makan.

"Queen, ayo makan denganku saja," ajak Kynan dengan lembut. Sementara Queen hanya diam di ranjangnya tak ingin menatap Kynan.

Saat Kynan mengulurkan tangannya yang sudah memegang sendok berisi nasi, Queen justru mengalihkan pandangannya ke arah lain tanda tak ingin makan. Kynan hanya menghela napas sabar menghadapi Queen.

"Queen, ini adalah makanan favoritmu. Aku sendiri yang memasaknya. Apa kau tidak ingin mencobanya?" ujar Kynan dengan nada bergurau.

Queen masih terdiam di tempatnya. Kynan pun berusaha berpikir bagaimana caranya supaya Queen dapat makan, karena ia juga perlu minum vitamin sebelum minum obat tidurnya.

"Oke, kau tidak mau makan?" Kynan meletakkan sendoknya ke piring yang ada di pangkuannya.

"Kalau begitu, kau ingin sakit?" goda Kynan seperti seorang ibu yang menggoda anaknya untuk makan. Namun, masih tak ada jawaban dari Queen.

"Bagaimana kalau begini?" Kynan meletakkan piringnya ke atas nakas yang ada di sampingnya dan kemudian menatap Queen lurus-lurus. "Queen, bisa kuminta kau melihatku sekarang?" pintanya dengan lembut.

Beberapa detik awal, Queen terlihat tidak bergerak sedikit pun. Tapi, Kynan masih sabar menunggunya sembari menggenggam tangan Queen dengan lembut. Hingga kemudian, Queen menoleh sedikit perlahan menatap Kynan. Melihat itu, Kynan pun tersenyum senang.

"Kalau malam ini kau makan lima suap saja, aku tidak akan mengganggumu. Tapi, asalkan kau mau makan dulu. Bagaimana?" Kynan membujuk Queen dengan cara lain.

Queen hanya terdiam. Tapi, tatapannya sedikit mengarah ke bawah sedikit. Kynan menganggap itu sebagai jawaban iya. Ia pun kemudian mengambil piringnya lagi dan mulai menyuapi Queen.

Suapan pertama berhasil masuk. Kynan menunggu Queen mengunyah dan kemudian berhasil menyuapi sendok keduanya. Terus begitu sampai tak terasa ¾ dari piringnya sudah habis, melebihi janji Kynan tadi tentang lima suapan. Rasanya Kynan senang sekali hanya karena melihat Queen makan dengan mudah seperti ini.

"Ini." Kynan memberikan vitamin dan obat Queen serta air mineral. Setelah itu, Kynan merapikan selimut Queen.

Untuk yang kesekian kalinya dalam hari ini, Kynan mengecup puncak kepala Queen. "Selamat malam, Sayang. Tidurlah yang nyenyak," ujarnya dengan lembut dan kemudian pergi meninggalkan kamar Queen untuk menuju kamarnya dan tidur untuk bersiap-siap hari esok.

***

Keesokannya, sama seperti rutinitas Kynan setiap harinya. Ia memeriksa kamar Queen dan membuka tirai jendela kamar Queen saat Queen masih belum bangun. Kynan pun kemudian langsung berolahraga sebentar dan kemudian langsung mandi. Setelah itu, ia kembali menuju kamar Queen.

Partner for Life - HBS #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang