11. How and Why

39 4 0
                                    

Setelah mood Kynan saat sarapan tadi yang berubah menjadi sedikit turun, Kynan memutuskan untuk langsung berangkat ke agensinya. Ia berharap dapat menemukan Queen di sana. Namun, sesampainya ia di sana, Queen mengirim pesan ke ponselnya.

My Queen : Aku tidak berada di Berlin sekarang. Jangan cari aku.

Membaca pesan itu, seketika mood Kynan menjadi turun lagi. Niatnya datang kemari adalah untuk menemui Queen. Tapi, yang ingin ditemui justru tidak ada di Berlin sekarang.

"Dia hanya memberitahuku kalau sedang tidak ada di Berlin, tidak mengatakan apa yang sedang ia lakukan sekarang dan bagaimana kabarnya setelah pulang dari Paris," gumam Kynan murung sembari berjalan ke lobi dan duduk di salah satu kursinya. Ia sempat tersenyum kecil saat beberapa pegawai menyapanya dengan tersenyum ramah.

"Kutelpon Anitta saja," gumam Kynan lagi sambil kemudian mengambil ponselnya untuk menelpon nomor Anitta yang pernah diberikan Anitta.

Tak perlu menunggu waktu lama, telepon pun tersambung. "Halo, Kynan. Ada apa?" sapa Anitta.

"Eh? Kau sudah tahu kalau ini aku, padahal aku belum pernah menghubungimu?" Bukannya balas menyapa, Kynan justru bertanya karena langsung merasa penasaran.

"Y-ya, aku punya intuisi yang kuat." Terdengar suara tawa Anitta yang sedikit canggung. Kynan juga berusaha untuk menyahutinya sembari tertawa ramah.

"Jadi, ada apa kau meneleponku?" tanya Anitta kemudian.

"Aku hanya bertanya, apa kau tahu dimana Queen sekarang? Dia hanya mengatakan padaku kalau dia sedang tidak ada di Berlin, tapi dia tidak mengatakan persisnya dia sedang dimana." Kynan bertanya dengan penuh antusias.

"Yah, sebenarnya dia juga tidak mengatakannya padaku," ujar Anitta yang tentu saja berbohong. "Aku juga tidak ingin mengganggu waktu luangnya hari ini, karena ini sudah menjadi suatu hal yang biasa untuk kami."

Dalam lubuk hati Anitta, ia benar-benar merasa bersalah, karena sudah membohongi Kynan. Tapi, tentu saja ia juga tidak bisa memberitahu yang sebenarnya kalau sekarang ia dan Queen ada di rumah orang tua Queen di Hessen, karena itu adalah privasi keluarga Queen yang sudah dijaga rapat-rapat sejak pertama kali Queen masuk ke dunia model.

"Apa dia sedang menghadiri acara yang penting?" tanya Kynan yang masih penasaran.

"Aku juga tidak tahu," jawab Anitta yang masih terpaksa harus terus berbohong. Ia benar-benar berharap Kynan berhenti bertanya, jadi ia tidak perlu berbohong lagi.

Kynan menghela napas kecil dengan tatapan sedikit sendu. "Baiklah, terima kasih, Anitta. Maaf kalau aku mengganggumu."

"Tidak, tidak. Justru seharusnya aku yang minta maaf padamu," sergah Anitta dengan cepat.

Kynan terkekeh geli. "Kau tidak ada salah, jadi tidak perlu minta maaf," ujarnya. "Kalau begitu, sampai jumpa." Setelah saling berpamitan, sambungan telepon pun terputus.

Tidak ada yang bisa Kynan lakukan hari ini di kantor agensi. Ia belum memiliki jadwal resmi apapun. Bahkan, Darek juga tidak terlihat di agensi hari ini. Jadi, mau tak mau ia harus pergi. Ia memutuskan untuk berkeliling kota saja menggunakan mobil barunya.

***

"Kalau begitu, sampai jumpa."

Tanpa Kynan sadari, Debby yang sedari tadi berdiri di tangga lobi tempat Kynan berada, mendengar seluruh percakapan Kynan dari awal sampai akhir. Jarak atap lobi dengan tangga yang agak pendek membuatnya dapat menyimak pembicaraan Kynan dengan Anitta, manajer terpercaya Queen.

Debby berjalan pelan dan tatapannya yang dalam seolah-olah menghantarkan Kynan yang meninggalkan agensi. Berbagai macam pertanyaan sudah muncul dalam benar Debby.

Partner for Life - HBS #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang