10. Doesn't Make Sense

53 5 0
                                    

Terdengar suara lagu jazz yang mengalun dengan indah di penthouse Kynan pada pagi hari. Sementara Kynan terlihat tengah menikmati sarapannya dengan sangat hikmat sembari bersenandung kecil.

Menu sarapan pagi ini yang berupa Kartoffelsalat yang dibuat sendiri oleh Ansell terasa sangat lezat dan pas untuk pagi ini. Campuran dari potongan kentang, tomat, cuka, mayonnaise, bawang bombai, susu, telur, dan daging sapinya terasa sangat sempurna di lidah Kynan.

 Campuran dari potongan kentang, tomat, cuka, mayonnaise, bawang bombai, susu, telur, dan daging sapinya terasa sangat sempurna di lidah Kynan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah-tengah acara sarapannya, ponsel Kynan yang ada di sampingnya berdenting. Senyumnya langsung terlukis dengan manis saat ternyata Queen yang mengirimnya pesan.

My Queen : Selamat pagi juga. Pagi ini Queen sedang siap-siap ke bandara.

Dahi Kynan berkerut merasa ada yang janggal dengan pesan dari Queen. Ia merasa seperti Queen membicarakan dirinya sendiri seperti ia adalah orang lain. Tapi, tiba-tiba saja ponselnya berdenting lagi dan Queen mengirim pesan lagi.

My Queen : Sebentar lagi aku pulang ke Berlin, jadi aku tidak akan memegang ponselku selama satu jam lebih. Akan kuberi kabar lagi nanti kalau sudah sampai bandara Berlin.

Kynan tersenyum dan mengangguk mengerti setelah membacanya. Kejanggalannya sudah terjelaskan.

Kynan : Hati-hati di jalan.

Setelah saling berpamitan, Kynan kembali meletakkan ponselnya dan melanjutkan acara sarapannya yang nikmat. Namun, baru satu suap ia masukkan ke mulut, Ansell datang dengan wajah seriusnya.

"Ansell, bukankah aku sudah bilang untuk jangan pasang wajah seriusmu itu? Terutama untuk pagi ini," ujar Kynan memberi peringatan dengan halus. "Aku tidak mau sarapanku terganggu. Masakan buatanmu ini sangat sempurna, aku tidak mau merusaknya," lanjutnya sembari menyuap makanannya lagi.

"Aku hanya ingin memberi informasi," sahut Ansell.

"Apa?" tanya Kynan sembari mendongak pada Ansell.

Awalnya, Ansell terlihat ragu saat ingin menyampaikan apa yang hendak ia bicarakan. Tapi, karena ia rasa ini adalah penting, jadi ia harus memberitahu Kynan.

"Aku dapat kabar dari Sydney," ujar Ansell dengan berhati-hati dan kemudian memperlihatkan tabletnya pada Kynan yang ternyata tengah menampilkan berita terhangat yang sedang ada di Sydney.

"Neiva Armani, istri dari CEO Delwyn, tersandung kasus narkoba. Ia dicurigai bekerja sama dengan pengedar narkoba sekaligus menjadi pengguna. Saat ini, ia sedang berada di tahanan untuk menjalani pemeriksaan." Kynan membaca berita itu dengan terkejut sekaligus langsung khawatir.

"Ini tidak masuk akal," gumam Kynan dengan dahi yang berkerut dalam. Kemudian, ia mendongak menatap Ansell dan bertanya, "Bagaimana dengan Gavin?"

Ansell menggeleng dengan prihatin. "Belum ada kabar."

Partner for Life - HBS #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang