24. First Day in Munich

41 3 0
                                    

Suasana terasa cukup sunyi di pesawat kelas bisnis yang ditumpangi Queen siang ini. Ia melepas kacamata hitamnya dan mencoba untuk memejamkan kedua matanya, karena tak ingin melewatkan suasana yang damai ini begitu saja.

"Ehem."

Tiba-tiba, terdengar suara dehaman yang cukup dalam di samping Queen. Detik kemudian, Queen pun menoleh untuk melihatnya dan kedua bola matanya sedikit melebar saat mendapati ada Kynan duduk di sampingnya, padahal itu adalah tempat duduk Anitta.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Queen keheranan.

Kynan tersenyum manis. "Tentu saja aku sedang dalam perjalanan ke Munich bersamamu."

Queen menghela napasnya sedikit kasar. "Dimana Anitta? Tempat dudukmu bukan disini, kan?"

Masih sambil tersenyum, Kynan menoleh ke belakang sekilas dimana Anitta dan Darek duduk bersama. Kemudian, ia kembali menatap Queen. "Kami bertukar tempat," jawabnya kemudian dengan jujur.

Queen mengedipkan kedua matanya tak percaya bisa-bisanya Kynan berbuat seperti itu. Ia pun mengangkat tangan kanannya dan hendak memanggil salah satu pramugari. Tapi, tiba-tiba saja Kynan langsung menghentikannya.

"Kalau kau memanggil pramugari—"

"Kenapa?! Kau mengancamku?!" seru Queen berbisik dengan dahi berkerut kesal.

Kynan tersenyum lebar dengan polosnya. "Nanti kita bisa membuat kehebohan," ujarnya kemudian melanjutkan perkataannya yang tadi terpotong. "Kau adalah tokoh terkenal, bukan? Kau tetap harus menjaga keadaan supaya kondusif," lanjutnya lagi dengan tersenyum bangga.

"Kau bukan manajerku dan kau bukan siapa-siapaku, jadi kau tidak bisa menyuruhku ini dan itu!" desis Queen tajam.

"Gunakan waktumu sebaik mungkin. Kalau kalian menikah, perusahaan kita akan semakin berkembang pesat. Orang tua kynan adalah yang paling berpengaruh di Australia dan Asia sekarang."

"Aku tidak menyukai laki-laki itu dan aku tidak akan menikah dengan laki-laki yang tidak kusukai."

"Kalau begitu, sukailah dia."

Tiba-tiba saja, pikiran Queen dibawa kembali ke pagi tadi tentang perbincangannya dengan Astryd. Ia benar-benar masih tak mengerti, kenapa ia harus melakukan ini? Ia bingung harus menuruti ibunya supaya ibunya menerimanya kembali atau apakah ia harus mengikuti kata hatinya yang tak didengar oleh ibunya sama sekali?

"Queen? Queen?" Kynan memanggil Queen beberapa kali dan Queen yang baru saja mendengarnya jadi sedikit tergelagap. "Apa kau baik-baik saja? Kenapa kau melamun seperti itu?" tanya Kynan lagi dengan khawatir dan kali ini mengusap pipi kiri Queen dengan lembut.

Queen langsung menoleh ke depan kembali untuk menyingkirkan tangan Kynan yang mengusapnya. Ia tidak ingin diperlakukan manis seperti itu oleh Kynan. Ia takut.

"Queen—"

"Kalau kau tetap mau disini..." Queen menyela Kynan sembari menoleh menatap Kynan dengan tajam membuat Kynan terbungkam. "Lebih baik kau diam."

***

Munich, Germany.

Perjalanan dari Berlin menuju Munich hanya membutuhkan waktu satu jam. Sesampainya tim Queen dan Kynan di Munich, Queen dan Kynan langsung menuju tempat pemotretan. Tim penata rias langsung bersiap-siap. Sementara Darek dan Anitta yang bertugas untuk mengurus kamar hotel.

Sore ini adalah sesi pemotretan pasangan dengan konsep pertama. Queen dan Kynan akan berpose bersama dan juga beberapa konsep individu di dalam studio polos yang nantinya akan dimuat di majalah.

Partner for Life - HBS #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang