14. What a Joke

43 5 0
                                    

Suara jepretan dari kamera sudah terdengar ramai di studio pemotretan pagi hari ini. Seorang fotografer tengah memotret Queen yang menjadi modelnya pagi ini. Pemotretan ini adalah untuk perilisan pakaian dari brand terkenal yang ada di Berlin dan Queen adalah model untuk brand itu sudah sejak setahun yang lalu.

Berbagai macam pakaian baru sudah Queen jajal untuk pemotretan. Ia terlihat berpose dengan bebas, sesuai dengan temanya. Pemotretan adalah hal yang selalu menyenangkan untuknya, karena ia dapat dengan mudah mengekspresikan dirinya melalui pose-pose yang ia lakukan.

Setelah satu jam, sesi pemotretan pertama selesai. Queen kembali ke tempat duduknya dan Anitta menghampirinya sembari memberikan secangkir teh panas yang aromanya menyejukkan.

"Terima kasih." Queen menerima cangkir itu dan menyerutup tehnya yang langsung menenangkan otot-otot tubuhnya.

"Dari kemarin sore Kynan mengirim pesan padamu," ujar Anitta tiba-tiba.

"Aku tahu," sahut Queen dengan santai. "Dan aku tahu juga kalau kau mengabaikannya."

"Tapi, tidak untuk tadi pagi."

Seketika, Queen langsung menoleh ke arah Anitta dengan cepat. "Kenapa?"

"Aku pikir, jika aku jadi kau, kau tidak perlu mengabaikannya terus menerus," jawab Anitta santai.

"Tapi, kau bukan aku, kan?" Queen menatap Anitta dengan sedikit kesal. Ia menggelengkan kepalanya jengah dan kembali menatap ke depan. "Lagi-lagi kau membelanya."

Anitta terbungkam seketika karena Queen. Ia hanya bisa menghela napas panjang dan tak berniat untuk menyahuti Queen yang memang dari awal tidak suka pada Kynan, karena memang Queen yang menjaga jarak dengan para laki-laki, kecuali Morgan yang gay.

Sementara itu, orang yang sedang dibicarakan tengah berjalan dengan langkah lebarnya di lobi agensi. Kynan terlihat tersenyum lebar sembari menyapa orang-orang yang lewat di sekitarnya.

Tak seperti biasanya, pagi ini Kynan terlihat membawa sebuah tas kotak kecil yang berisi makanan ala Jerman yang ia masak dengan bantuan Ansell. Nantinya, ia berniat untuk memberikan makanan ini untuk Queen. Sembari menunggu Queen datang, ia pun menunggu di ruangannya.

***

Setelah tiga jam pemotretan dan pengambilan video, Queen dan Anitta kembali ke kantor agensi sebentar, karena akan ada pemotretan lainnya. Namun, baru sebelum mereka melangkah masuk ke lift, ponsel Queen berdering.

Ternyata Astryd yang menelepon. Karena hendak mengangkat telepon Astryd, Queen pun berjalan ke lorong yang sedikit sepi dan Anitta menunggunya sembari berjaga-jaga di sekitar.

"Halo," sapa Queen.

"Mama sedang di butik Berlin sekarang. Datanglah kesini," ujar Astryd yang terdengar seperti perintah.

"Tapi, kenapa?" tanya Queen dengan dahi berkerut tak mengerti.

"Kau akan tahu setelah datang kemari," sahut Astryd penuh rahasia. "Datang kesini sekarang."

Setelah mengatakannya, Astryd langsung menutup teleponnya. Tak lama kemudian, ia mengirim pesan pada Queen yang menunjukkan alamat butik yang ia datangi sekarang.

Queen membacanya sembari menghela napas panjang. Ibunya itu memang sangat suka memerintah dan tidak suka jika seseorang melanggar perintahnya. Mau tak mau, sekarang ia harus pergi menuruti kemauan Astryd.

***

Cahaya matahari terlihat menelisik masuk melalalui tirai ruangan Kynan. Cahayanya yang sangat menyilaukan membuat kedua kelopak mata Kynan tergelitik untuk terbuka perlahan. Namun, tiba-tiba saja ia langsung membuka kedua matanya dengan cepat dan langsung terduduk seperti orang yang terkejut.

Partner for Life - HBS #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang