26. Enjoy the Moment

29 4 0
                                    

Hari kedua di Munich ini, Queen dan Kynan melakukan pemotretan mereka yang kedua pada sore harinya yang akan dijadwalkan sampai malam hari. Konsep kali ini adalah pasangan yang tengah menikmati waktu mereka berkencan di akhir musim gugur. Jika kemarin adalah pemotretan di studio, kali ini mereka pemotretan di outdoor, tepatnya di jalanan Munich.

Walaupun keduanya bukan pasangan sungguhan dan terkadang terlihat tidak akur, tapi mereka saling bekerja sama untuk pemotretan ini. Caranya cukup mudah. Saat mulai pemotretan, mereka berlagak mereka adalah pasangan yang sedang berkencan dan sedang menikmati waktu mereka berdua bersama.

Kynan dan Queen berjalan di jalanan Munich sembari menunjukan keromantisan. Terkadang, mereka tertawa bersama dan saling bercakap. Tidak hanya itu. Demi menunjukkan aura pasangan yang romantis, keduanya terkadang saling mencium pipi dan memeluk satu sama lain.

Awalnya, keduanya memang beberapa kali gugup. Tapi, seiring berjalannya waktu, keduanya menikmati sesi pemotretan mereka kali ini.

Walaupun pemotretan dilakukan berulang kali dan mereka harus berganti pakaian selama beberapa kali, keduanya tak merasa terbebani. Mereka tetap melakukan pemotretan dengan senyum lebar dan tatapan penuh kasih sayang pada satu sama lain.

Jika tadi sore menunjukkan Kynan dan Queen sebagai dua pasangan remaja yang bebas berkencan di jalanan, tapi malam ini berbeda. Kali ini, keduanya dirias dengan seelegan mungkin.

Kynan menggunakan tuksedo maupun pakaian semi-formal lainnya. Sementara Queen menggunakan night dress dan riasannya lebih tebal dari yang tadi sore, seperti lipstiknya yang kini berwarna merah.

Entah Queen menganggap pemotretan ini hanya pemotretan saja atau yang lainnya. Tapi, bagi Kynan, dia sangat menikmati pemotretannya kali ini. Ia benar-benar menganggap Queen adalah kekasihnya untuk satu hari ini. Pikiran itulah yang membuatnya seharian ini selalu tersenyum lebar dan pemotretan berjalan lancar.

***

Pemotretan baru selesai pada pukul delapan malam. Setelah itu, semua orang makan malam bersama di sebuah restoran yang sudah dipesan. Mereka juga saling mengucapkan terima kasih dan berpamitan, karena hari ini adalah hari terakhir mereka dan besok pagi Queen dan Kynan akan kembali ke Berlin.

Harus Queen akui, Queen menikmati hari ini. Entah karena Kynan yang mengajaknya berkeliling Munich sebentar dan makan siang bersama atau karena pemotretan mereka yang terkesan santai. Tapi, semuanya sangat menyenangkan.

Bahkan, karena suasana hati Queen sedang sangat baik sekarang, ia mandi di bathtub sembari bernyanyi-nyanyi secara acak. Sesekali ia juga bermain dengan busa dari sabun mandinya.

Setelah mandi dengan busa-busa selama beberapa menit, Queen berganti pakaian dengan pakaian tidurnya yang berbahan satin. Kemudian, ia memilih untuk duduk di depan meja tulis setelah mengambil buku kecil kesayangannya yang selalu ia bawa kemana-mana. Buku diarynya.

Sudah selama dua tahun ini Queen mengisi buku diarynya. Awalnya, itu hanya digunakan sebagai bentuk healing yang disarankan psikolognya supaya ia dapat meluapkan perasaan yang tidak bisa ia ungkapkan. Namun, lama kelamaan ia mengisinya apabila suasana hatinya sedang sangat senang. Seperti hari ini.

Dear diary,

Hari ini adalah pemotretan terakhir di Munich. Hari ini aku tidak sendirian, bahkan sejak kemarin. Ada model baru, seorang laki-laki yang 'katanya' menyukaiku. Dia Kynan Roderick.

Hari ini, setelah sekian lama, aku menikmati pemotretan dengan tema pasangan. Saat menerima proyek ini, awalnya aku merasa ragu. Tapi, entah kenapa aku tetap menerimanya, karena hatiku yang berkata dan aku mengikutinya. Sepertinya, itu bukan keputusan yang salah, karena aku menikmati pemotretan ini.

Hari ini, Kynan mengajakku keluar berjalan-jalan di Munich. Awalnya aku menolak, karena aku masih merasa gugup dan malu setelah kejadian malamnya yang aku tak sengaja menciumnya, karena mabuk. Jujur, aku juga lupa bagaimana cara kerja pikiranku semalam sampai bisa menciumnya.

Kynan mengajakku ke Marienplatz dan Viktualienmarkt. Aku tidak pernah datang ke dua tempat itu sebelumnya, karena aku benci keramaian. Tapi, Kynan membawaku ke sana dan berhasil membuatku menikmati perjalanan kami, sedikit.

Saat kami makan siang bersama, Kynan mengatakan sesuatu yang membuatku kepikiran sampai sekarang. Katanya, dia memiliki prinsip kalau dia hanya akan mencintai satu orang perempuan dan perempuan itulah yang akan menjadi cinta pertama dan terakhirnya untuk Kynan nikahi.

Aku masih ingat Kynan yang berkata jujur padaku kalau dia menyukaiku. Tapi, apa itu berarti aku adalah perempuan yang ia maksud itu?

Aku bingung. Aku memikirkan hal ini sepanjang hari.

Tapi, aku juga tidak ingin berharap banyak dari Kynan. Di lain sisi, aku tidak paham pada perasaanku sendiri. Aku takut aku akan melukainya nanti.

***

Berlin, Germany.

Pada pukul 08.40 keesokannya, Queen bersama yang lainnya berangkat kembali ke Berlin. Satu jam kemudian, mereka sampai.

Namun, Kynan mengajak semua tim pergi bersamanya ke sebuah toko antik di Prenzlauer Alleen, toko yang bernama Soul Objects. Ia pikir ini adalah semacam hadiah untuk mereka karena telah bekerja sama sekaligus untuk merayakan proyek kerja pertamanya.

Tapi, sayangnya tak semua dapat ikut bersama Kynan. Jadi, hanya tersisa Queen, Anitta, Darek, dan tiga staf lainnya.

"Kenapa kau mengajak kami ke toko ini?" tanya Queen pada Kynan saat mereka memasuki toko Soul Objects yang isinya adalah barang-barang antik.

Kynan tersenyum lebar. "Hanya sekadar traktiran kecil. Nikmati saja," ujarnya santai. "Pemiliknya juga baik, aku yakin kau pasti akan betah disini."

Anitta tersenyum lebar. "Kalau begitu, aku lihat-lihat dulu, ya!" serunya sembari berjalan masuk lebih dalam ke toko.

Kynan pun berjalan mendekati Queen yang tengah melihat-lihat beberapa barang antik yang terlihat asing baginya. "Apa kau menyukainya?" tanyanya.

Queen tersenyum kecil. "Ini pertama kalinya aku ke toko antik," jawabnya. Kemudian, ia menoleh menatap Kynan dan bertanya, "Apa kau sering datang kesini?"

"Pertama kali aku datang kesini di hari pertama aku datang ke Berlin. Saat itu aku langsung jatuh cinta dengan toko ini," jawab Kynan sembari melihat-lihat barang-barang antik di sekitarnya.

"Kau tidak bosan datang kesini lagi?" tanya Queen penasaran.

"Tidak." Kynan menggeleng tanpa menghilangkan senyumnya. "Aku suka tempat ini. Melihat barang-barang antik disini benar-benar membuatku merasa damai."

Queen menatap barang-barang antik di sekitarnya selama beberapa saat. "Damai." Tanpa sadar, ia mengulang perkataan Kynan barusan, seolah-olah memang benar apa yang Kynan katakan tadi itu.

"Kalau ada yang kau sukai, kau bisa membelinya," ujar Kynan. Queen menjawabnya dengan menoleh dan mengangguk sembari tersenyum.

Sementara itu, baru saja Kynan mendapatkan pesan masuk. Ternyata dari Ansell.

Ansell : Mrs. Marioline sedang dalam perjalanan kemari. Mereka ingin makan siang bersama Anda dan Nona Vilhelmina.

Kynan yang membacanya langsung terdiam di tempat. "Mom tidak bilang apapun tentang perjalanannya kemari dan tiba-tiba saja—" Kynan tercekat.

Kemudian, Kynan berbalik dan menghampiri Queen sambil memanggilnya. Saat Queen menoleh, Kynan memperlihatkan isi pesan Ansell pada Queen.

Queen yang sudah membacanya menatap Kynan lurus-lurus. "Maaf, aku tidak bisa."
——————————————————————————
Tbc.
Thursday, 6 November 2023

Partner for Life - HBS #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang