KRIING. KRIING. KRIING.
Bunyi alarm dari ponsel Kynan berdering sangat keras. Namun, kedua matanya masih enggan untuk terbuka. Ia tidak ingin meninggalkan kenyamanannya sekarang di samping Queen.
Namun, bunyi dering telepon ponselnya kini yang berbunyi keras. Mau tak mau, Kynan pun terbangun. Sambil sedikit malas, ia berbalik untuk duduk di ranjang sembari mengangkat teleponnya tanpa melihat siapa yang menelepon.
"Halo," ujar Kynan dengan suara khas bangun tidurnya, bahkan kedua matanya masih terpejam.
"Kynan, ada dimana kau sekarang?! Aku sudah di penthousemu dan menunggumu sejak dua jam yang lalu!" seru seseorang di seberang.
Mendengar orang itu berteriak kencang, kedua mata Kynan terbuka lebar. Ia pun melihat siapa peneleponnya dan ternyata adalah Darek.
"Aku di apartemennya Queen. Kenapa?" tanya Kynan.
"Kynan, ini sudah hampir jam 10 pagi! Kau harus segera latihan dan siap-siap untuk nanti malam!" seru Darek dari seberang dengan gusar.
Kini, nyawa Kynan benar-benar sudah terkumpul. Ia melihat jam dinding di kamar Queen dan benar saja. Jam sudah menunjukkan pukul 10. Kynan tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya lagi.
"Aku akan kesana sekarang!"
***
Dahi Queen terlihat berkerut dan perlahan kedua kelopak matanya bergerak terbuka. Ia menggulingkan badannya ke samping berusaha untuk meraih seseorang di sampingnya. Tapi, ia langsung membuka kedua matanya saat ia tak mendapati siapapun di sampingnya dan itu membuatnya terkejut selama beberapa saat.
Queen beranjak duduk di ranjangnya sembari meregangkan badannya. Sambil menguap, kedua matanya menatap jam dindingnya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 11.
Ini pertama kalinya Queen bangun tidur di atas pukul delapan. Tapi, ia tak menyesalinya. Harus ia akui kalau pengalamannya dengan Kynan semalam benar-benar hebat dan indah. Bahkan, mengingatnya kembali saja membuatnya senyum-senyum sendiri dan tiba-tiba merindukan Kynan.
"Dimana dia sekarang?" gumam Queen bertanya pada dirinya sendiri sembari menutupi tubuh polosnya dengan selimutnya untuk mengambil ponselnya.
Queen : Selamat pagi, Kynan. Atau selamat siang? Haha. Aku baru saja bangun. Beri kabar padaku tentangmu, oke?
***
Tepat pada pukul dua sore, Queen terlihat sudah berdandan cantik dan kini tengah berjalan masuk ke lobi agensi. Nanti sore akan ada pagelaran busana yang Kynan hadiri, jadi dia akan datang untuk menemani dan menyemangati Kynan. Tapi, sebelumnya ia ke agensi terlebih dahulu untuk berangkat bersama Anitta.
Kini, Queen berjalan masuk ke kafetaria agensi dan duduk di salah satu sofa setelah memesan minuman. Ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Anitta.
"Halo, kau ada dimana?" tanya Queen pada Anitta.
"Aku sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi aku sampai," jawab Anitta. "Hei, tapi kenapa kau ke agensi? Bukannya kau bisa saja menungguku dan supir untuk ke apartemenmu?"
Queen tersenyum polos. "Aku jadi bosan sendirian di apartemen, jadi aku pergi saja ke agensi. Lagipula, arah apartemenku dari sini berlawanan dengan arah ke pagelaran busana, bukan? Bukannya itu akan mempersingkat waktu?"
"Ya, kau benar juga," sahut Anitta terkekeh kecil. "Aku tutup dulu."
"Oke, hati-hati. Aku tunggu di kafetaria," Setelah berpamitan, Queen mematikan ponselnya dan meletakkannya di meja kecil depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner for Life - HBS #3
Romance(COMPLETED) 🔞 Third series of Handsome Brotherhood Seorang Kynan Roderick percaya bahwa ia tidak perlu memiliki banyak hubungan, namun cukup hanya dengan satu perempuan dalam hidupnya. Prinsip hidupnya adalah berhubungan dengan perempuan sekali seu...