7. New Colleague

75 4 0
                                    

Keesokan harinya, Queen semakin disibukkan dengan jadwal lainnya. Sesampainya ia dan Anitta di kantor agensi, mereka langsung bersiap-siap untuk keberangkatan mereka ke Paris. Di sana, Queen akan menjadi salah satu model di dua brand internasional untuk berjalan di catwalk. Setelah itu, juga akan ada pemotretan untuk majalah Paris.

"Queen!"

Tiba-tiba Anitta berlari dengan heboh mendekati Queen yang tengah mendengarkan lagu melalui headsetnya. Ia pun terpaksa melepas satu headsetnya untuk mendengar hal apa yang membuat Anitta seheboh ini.

"Kau akan terkejut mendengar apa yang baru saja kudengar ini!" seru Anitta dengan kedua mata lebarnya dan napas yang sedikit terengah-engah.

"Ada apa? Tarik napasmu dulu!" seru Queen sembari menggelengkan kepalanya.

Anitta terlihat mulai mengatur pernapasannya dan menenangkan dirinya. Kemudian, ia duduk di depan Queen dan menatap Queen dalam-dalam dengan penuh arti, membuat Queen semakin penasaran.

"Aku baru saja dari kantor HRD dan aku mendengar sesuatu dari sana," ujarnya dan Queen masih diam menyimak. "Aku dengar Kynan akan masuk ke jajaran model di agensi ini!"

Alih-alih terkejut, Queen justru merasa heran dan penasaran. Ia tidak mengerti. Dari apa yang ia tahu, Kynan bukanlah selebriti dan bagaimana bisa ia masuk ke agensi ini?

"Guten morgen!"

Sontak, Queen dan Anitta langsung menoleh ke sumber suara yang baru saja berseru mendekati mereka. Keduanya langsung terdiam saat mendapati Kynan tengah berjalan menghampiri mereka sembari tersenyum lebar.

"Kalian sudah disini sepagi ini?" tanya Kynan dengan ramah.

Queen menatap Kynan sambil tersenyum kecil. Sementara Anitta masih terdiam. Jujur saja, ia benar-benar dibuat terdiam karena senyuman Kynan yang mematikan tadi.

"Asistenmu tidak datang bersamamu?" tanya Queen.

"Aku memintanya untuk pergi duluan dan nanti aku akan menyusulnya."

"Kudengar kau bergabung ke agensi ini," ujar Queen berbasa-basi.

Kynan tersenyum lebar. "Yah, kuputuskan untuk mulai berkarir disini," ujarnya. Kemudian, ia mengulurkan tangan kanannya pada Queen bermaksud untuk beramah-tamah.

Queen hanya terdiam menatap tangan Kynan yang terulur. Kemudian, ia mendongak sedikit menatap Kynan sambil tersenyum kecil. Alih-alih menerima jabat tangan Kynan, ia justru langsung berdiri dan menatap Kynan dengan sedikit angkuh.

"Aku tidak tahu bagaimana kau bisa masuk kesini dan aku juga tidak peduli. Tapi, sebaiknya kuperingatkan untuk jangan terlalu sering bertemu denganku," ujarnya dengan sedikit tajam, namun ia tersenyum kecil.

Kynan benar-benar tidak merasa tersinggung setelah mendengarnya. Terlebih setelah Queen langsung pergi begitu saja dengan songongnya barusan. Dalam hatinya, ia justru menganggap sikap dingin Queen sangat menarik untuknya.

"Aku minta maaf atas sikap Queen," ujar Anitta beranjak berdiri dan terlihat merasa bersalah untuk Kynan.

"Tidak apa-apa." Kynan tersenyum manis pada Anitta. "Apa Queen ada jadwal hari ini?"

"Setelah ini kami akan berangkat ke Paris, karena Queen ada jadwal disana."

Paris? Kynan baru saja sampai di agensi untuk terus dapat melihat Queen. Tapi, justru siang ini ia akan pergi jauh.

"Apa aku boleh minta tolong?" pinta Kynan dengan ramah.

"Apa?"

"Aku tahu mungkin ini akan terdengar sedikit tidak sopan," ujar Kynan dengan hati-hati. "Tapi, bisakah aku minta nomor telepon Queen?"

Partner for Life - HBS #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang