Chapter 27

383 17 0
                                    

Hasna menuruni anak tangga, disambut dengan kedua ponakannya yang duduk rapi di depan televisi ruang keluarga.

"Sore-sore udah rapi mau kemana?" Tanya Hasna melihat kedua ponakannya itu terlihat antusias menunggu.

"Iqis mau lihat ubul-ubul aunty," jawab si gemas pemilik pipi yang selalu mengundang orang untuk mencubitnya.

"Kalau bang Isa?" Tanyanya kepada keponakannya yang mewarisi sifat bang Hamdan.

Isa terlihat santai menerawang memikirkan jawaban,"emm, jalan-jalan."

"Kita mau ke jakarta aquarium safari,Na,"sahut Mbak Dila. Yang datang bersama Mbak Dina rapi dengan tasnya masing-masing.

"Mau ikut?" Tanya bang Hamdan. Yang bersamaan dengan bang Hamzah.

Hasna melihat kearah Ummanya untuk mendapatkan persetujuan. Namun Umma berujar,"izin ke suami mu Nak. Kan udah punya suami."

Dengan antusias Hasna mengeluarkan handphonenya dari saku gamis berwarna abu-abu dengan cuttingan lengan balon. Menambah kesan lucu di badannya. Ia sangat bersemangat menghubungi suaminya.

"Gimana?" Tanya bang Hamzah yang tidak sabar menunggu jawaban.

"Enggak aktif," jawab Hasna sedikit kecewa.

"Ya udah. Hasna di rumah sama Umma," sahut Umma merangkul pundak anaknya tersebut untuk menghiburnya.

Hasna hanya memandang pasrah kepergian Abangnya,kakak iparnya dan kedua keponakannya. Padahal ia sangat ingin keluar rumah. Betul,ia sudah benar-benar bosan.

Setelah shalat Isyak, Hasna menghampiri Ummanya yang terduduk sendiri di pantry dapur dengan secangkir teh hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah shalat Isyak, Hasna menghampiri Ummanya yang terduduk sendiri di pantry dapur dengan secangkir teh hangat. Umma khusyu membaca Al-Qur'an. Ia duduk di samping Umma, seketika itu Umma memalingkan wajahnya untuk menatap anak perempuan kesayangannya.

"Umma, Hasna boleh ke rumahnya Aiza?" Tanyanya. Ia ingin menghadiri agenda mingguan yang ia rencanakan bersama kedua sahabatnya tersebut. Meskipun, sudah bertemu di sekolah. Ia juga perlu quality time bersama kedua sahabatnya itu.

"Sudah izin Hizam belum?" Tanya Umma yang seketika membuat Hasna merebahkan kepalanya di meja.

Jangankan untuk meminta izin. Suaminya saja belum mengabarkan apa-apa untuk hari ini. Setelah tinggkah posesif di sekolah. Kini suaminya bak ditelan bumi. Hingga tanpa kabar.

"Apa-apa izin dulu ke Kak Hizam. Umma mah, dikit-dikit kak Hizam mulu," protes Hasna mengeluarkan kekesalannya.

"Astaghfirullah," ujar Umma tersenyum. Melihat anak perempuannya. "Nak,ya memang seperti itu menjadi seorang istri."

"Iya Umma," ujar Hasna duduk tertunduk.

Siapa Takut Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang