Chapter 40

301 16 0
                                    

Hasna yang suntuk di dalam ruangan Hizam yang dominan warna hitam membuatnya perlahan terlelap. Namun ia dibangunkan dengan bunyi perutnya sendiri. Ia belum makan siang,tadi di kantin ia hanya membeli cilok mang Dudi.

"Ada dapur?" Tanyanya sendiri. Setelah memberanikan untuk keluar. Ia tidak mau mati konyol karena kelaparan. Ia melihat pelataran yang sangat lengkap tersusun rapi di sana membuat matanya berbinar. Senyumannya luntur melihat kulkas dua pintu kosong tidak ada isinya sedangkan lemari atas penuh dengan mie instan.

Setelah tersaji bersama telur mata sapi. Hasna mengangkat mangkoknya. Berjalan ke ruangan Hizam. Matanya yang tidak berhenti menyusuri setiap inci ruangan. Ia tersentak dengan pemandangan seorang perempuan yang sedang memeluk suaminya.

Dengan langkah setengah berlari Hasna menuruni anak tangga dengan semangkuk mie yang masih di tangannya. Untungnya Hasna tidak melayangkan kembali mangkuk itu ke wajah Annabela. Ia memilih meletakkan mie-nya di meja.

"Astagfirullah main peluk peluk aja," ucap Hasna dengan nada kesalnya. Refleks mendorong tubuh Annabela ke belakang.

"Auuuuh,"ringis manja perempuan itu. Tentu saja dengan nada yang dibuat buatnya.

"Heh,jangan kegatelan ya sama suami Gue,"sarkas Hasna tajam.

Dengan berkaca pinggang. Hasna berdiri di depan Hizam menjadi garda terdepan.

Annabela semakin mendekat merebut Hizam. Sontak Hasna langsung mengelilingi Hizam menghalangi aksi Annabela.

Hizam yang berada dikedua kubu. Ia memilih menyenderkan kepalanya di punggung Hasna dan melilitkan tangannya di pinggang istrinya itu. Hasna bersorak menang menatap ke arah musuh.

Sontak saja sekelompok remaja yang duduk di ruangan berharap akan terjadi adegan action di kedua perempuan itu. Namun adegan romance yang tiba-tiba membuat mereka terkekeh melihat ketua geng Saturnus begitu bucin.

Pandangan perempuan itu menangkap seseorang di sana. Iya! Perempuan itu melihat mantan pacarnya yang duduk di sofa. Perempuan itu  mengernyit bingung apakah kini mantan pacarnya sudah berdamai?

"Sayang, lihat, mereka jahat" adunya kepada Jovan selaku mantan pacarnya. 

'brakk'

Perempuan itu jatuh ke lantai. Dengan sengaja Jovan mendorong perempuan itu yang lancang duduk di pangkuannya. Sontak tawa para laki-laki sudah tak tertahan lagi.

Perempuan itu benar-benar kesakitan. Bagaimana tidak? dengan kasar ia terjatuh. Cukup ia di permalukan malam ini. Dan ia tidak akan pernah berhenti sebelum semuanya menjadi miliknya dan Ia tidak akan  memberikan Hizam jatuh di pelukan wanita selain dirinya

"Siap siap mati Lo!" Ucapnya berhenti di hadapan Hasna dan berbisik tajam di hadapan muka Hasna.

"Langkahin dulu mayat gue," balas Hizam yang tak kalah tajam.

-----

Assalamualaikum,apa kabar?
Terimakasih sudah membaca dan memberikan vote🤍🤍🤍

Siapa Takut Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang