Chapter 44

278 8 0
                                    

Suasana begitu meriah hari ini.Rata rata kelas XII merayakan kelulusan dengan cat semprot. Mereka saling menyorat nyoret baju  di lapangan. Tapi tidak dengan Hizam dkk dan Hasna dkk. Mereka telah merencanakan perayaan kelulusan dengan hal yang lebih bermanfaat.

Irvan dan Vian sedang memasang baner di depan kantin sekolah yang bertuliskan 'silahkan makan sepuasnya asal jangan mubazir. Biaya akan di tanggung oleh alumni geng inti Saturnus tertanda: Hizam, Irsyad, Adit,Vian, Naufal Irvan dan Omar,'

Sontak saja semua baik kelas X , Xl dan Xll langsung menyerbu kantin. Memang kelas X dan XI hari ini di bebaskan dari mapel pelajaran untuk ikut berbahagia melepaskan kakak-kelasnya.

"Assalamualaikum, kak Hasna," sapa perempuan yang duduk di sebelah Hasna waktu pelantikan anggota Saturnus kemarin.

"Waalaikumsalam, Naya sini duduk,"

"Na,Dia siapa?" Bisik Aiza melihat wanita yang duduk di depan Hasna yang nampak asing di matanya.

"Calonnya Akbar," jawab Hasna.

'khuk'

Irsyad yang sedang menyeruput kuah bakso mendadak tersedak. Bahkan semua alumni inti Saturnus mendadak menghentikan pergerakannya.

"Ga bisa berkata kata gue,"ujar Naufal tercengang. Ia menolehkan kepalanya ke meja dimana teman temanya sedang berada di sana. Bahkan Ia menutup mulutnya dengan tangan kanannya dan tangan kirinya masih memegang kamera untuk ngevlog. Kali ini ia tidak ngevlog sendirian ia di temani Zufal,anggota inti Saturnus angkatan tahun ini. Memang keduanya memiliki hobi yang sama persis.

"Serius Bar?" Tanya Vian menolehkan kepalanya.

"InsyaAllah," jawabnya.

"Buset dah,serius Lo?" Tanya Irvan tidak percaya.

"Hm," dehemnya.

"Kak,Naya belum puas tentang pembicaraan kemarin. Boleh lain hari kita ketemu untuk bahas itu?" Tanya Naya yang masih berdiri.

"Boleh,datang aja ke rumah ya," Tanya Hasna.

"Boleh,Minta alamatnya?" Tanya Naya.

"Masih sekompleks sama rumahnya Akbar," bukan Hasna yang menjawab melainkan Iyan yang kini menjabat sebagai wakil ketua geng Saturnus.

"Dimana?" Tanyanya bingung.

"Lah,Lo belum pernah main ke sana?" Tanya Leo dia salah satu anggota inti Saturnus juga.

Naya menggeleng polos.

"Ntar gue jemput," sahut Akbar berbicara kepada calon istrinya tanpa menolehkan kepalanya.

"Engak usah," ujar Naya.

"Segitu dulu ya kak. Nanti Naya minta ShareLoc ya,kalau Naya mau dateng,"lanjutnya pergi meninggalkan kantin.

"Bahas apa sih?" Tanya Aiza.

"Ada deh," jawab Hasna tersenyum singkat.

"Apa sih,Na?" Rengek Acila ikut-ikutan.

"Fiqih pernikahan. Udah yuk?" Jawabnya mengajak teman-temannya untuk melanjutkan aksinya.

Siapa Takut Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang