Chapter 46

277 8 0
                                    

Gedung dengan gemerlap hiasan. Kesan mewah bisa di rasakan di sini. Malam ini menjadi saksi,bahwa mereka benar-benar akan berpisah.

Hizam dan Hasna keluar dari mobilnya. Bergandeng tangan berjalan memasuki gedung di karpet merah membentang sepanjang jalannya. Kedua sejoli itu nampak serasi, Hizam yang memakai jas berwarna hitam dengan kemeja putih serta dasi yang melingkar di lehernya. Sedangkan Hasna, memakai dress berwarna hitam mengembang sempurna di tubuhnya. Keduanya berpisah, menuju meja masing-masing.

Semua siswa-siswi yang telah resmi menjadi alumni. Terduduk menyaksikan berbagai pertunjukan yang adik kelas berikan sebagai periah malam ini. Sambutan pun turut hadir dari mulai,kepala sekolah hingga Hizam selaku perwakilan angkatan ini.

Hingga bagian acara yang ditunggu-tunggu, Hizam dan Hasna terpilih sebagai king dan queen tahun ini. Tepukan meriah mengiringi sepasang kekasih itu menuju panggung yang sangat membentang megah.

Waktu berjalan cepat,hingga sudah tiba di penghujung acara. Raut wajah mulai bergelimang air mata. Berpelukan satu sama lain. Mengucapkan kata maaf mumpung masih sempat dan memupuk rasa. Bersiap menanggung rindu.

Make up diwajah Acila sudah tak karuan bentuknya. Dengan nafas tersengal-sengal dan tangannya yang memeluk erat kedua sahabatnya.

"Please deh La,jangan kebawa suasana gini," ujar malas Aiza, yang enggan berdrama.

"Jangan ngerusak momen Ai,"tegur Hasna yang turut menyeka air matanya.

"G-gue sayang-sayang b-banget sama kalian," tutur Acila tersengal-sengal. Ia semakin mempererat pelukan.

Hingga segerombolan laki-laki datang mengusir haru membiru.

"Emang boleh seteletubbies ini?" Ucap Vian yang membubarkan ketiga perempuan yang dengan bercengkrama.

"Iri bilang aja,"sahut Aiza yang tak kalah santai.

"Bilang Yan! Pengen dipeluk Aiza kan Lo?" Tutur Irvan yang gemas ingin menggoda dua insan manusia yang pernah memiliki rasa.

"Nikah dulu, baru pelukan. Ya,kan Zam?"sahut Omar yang tidak menyadari kejombloannya.

Hizam mengangkat alisnya sekilas sembari merangkul istrinya dari samping.

"Najis,"sahut Aiza memasang raut wajah ingin muntah.

"Dedek Cila kenapa?" Tanya Naufal dengan mode buaya. Menyadari Acila yang tertunduk dengan muka yang berantakan.

Tanpa pikir panjang, Acila melempar Clutch bag di tangannya. Tepat di wajah Naufal. Bunyi nyaring membuat sekelompok orang di sana terdiam dengan aksinya. Hingga beberapa menit mereka menyemburkan tawa, "UMI ACILA MALU."


Siapa Takut Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang