Hasna menyibak tirai kamarnya. Memberi ijin sinar mentari pagi masuk mengusik lelap tidur seseorang yang menjadi bagian hidupnya.
"Mas,bangun mas,"ujar Hasna yang masih tersipu malu mengucap panggilan itu. Sembari tangannya menyingkirkan buku tebal di perut Hizam yang masih asik berbaring.
"Mas,"Hasna tersentak kaget saat tangannya ditarik suaminya. Ia berakhir di atas tubuh Hizam.
Hasna berusaha bangun dari sana. Sedangkan Hizam memiringkan tubuhnya membawa kepala Hasna ke dalam dekapannya.
"Bangun ih," ucap Hasna menoel-noel hidung mancung suaminya itu.
Hizam menyingkirkan halus tangan istrinya. Ia semakin mendekat dan memeluk tubuh mungil istrinya itu,"5 menit lagi."
Hasna mengenduskan nafasnya pelan. Tak bisa dipungkiri ia menikmati pelukan suaminya.
Keduanya larut dalam dekapan. Tenang dan nyaman menyelimuti keduanya. Hingga suara dering telepon mengusik mereka. Hasna mencari sumber suara. Menemukan handphone Hizam yang berbunyi,"dari ayah mas."
"Enggak usah angkat,"ujarnya sembari menutup kembali matanya.
"Waalaikumsalam Ayah?" Ucap Hasna. Yang sudah terduduk dipinggir ranjang. Ia menjawab telepon dari handphonenya bukan handphonenya suaminya.
Hizam yang acuh kini terbaring miring menopang kepalanya. Ia penasaran,ada apa pagi-pagi buta ayahnya menelpon?
"Sebentar ya Yah,"lanjut Hasna memberikan handphonenya kepada suaminya. Yang membuat Hizam menatap penuh tanda tanya.
"Assalamualaikum,Yah?" Ucap Hizam menempelkan benda pipih ke telinganya.
"Hizam,cepet ke kantor kita sudah ada janji meeting sama klien. Kamu itu,udah ada Istri bukannya rajin, sekarang malah males ke kantor.Ayah tau,kamu baru serumah sama Hasna, kalau kalian honeymoon ya gapapa kamu enggak usah ke kantor. Mau satu bulan apa satu tahun Ayah izinim. Ayah siap sponsorin honeymoon kalian pokonya,"
"Iya, Hizam siap-siap ke kantor sekarang,"ujar Hizam sembari mengembalikan handphone istrinya.
"Apa Hasna bilang,dimarahin Ayah kan mas,"tutur Hasna sembari merapikan ranjang.
"Enggak dimarahin,kita disuruh honeymoon," sahut Hizam menuruni ranjang.
"Cepat mandi mas,"titah Hasna mendorong tubuh suaminya itu.
"Mau honeymoon kemana sayang?" Ucap Hizam berbalik badan berbisik kepada istrinya.
"Ih, cepat mandi sana," Hasna tersipu malu. Mendorong tubuh Hizam dan menutup pintu kamar mandi.
Sembari menunggu suaminya selesai mandi ia menyiapkan baju untuk suaminya pergi ngantor dan ngampus. Setelah siap,ia meluncur ke dapur guna menyajikan sarapan.
Hasna bergulat dengan peralatan masaknya. Celemek di badannya ikut menjadi saksi atas aroma masakan yang Hasna masak. Tangannya yang sibuk mengorak-arik nasi menyatukan dengan elemen lainnya. Tiba-tiba ada tangan yang begitu ia kenali melingkar di pinggangnya. Hasna menghirup dalam-dalam aroma wangi suaminya yang mengalahkan aroma masakannya.
Hasna menyajikan sarapan sederhana hanya sepiring nasi goreng dan telur ceplok diatasnya. "Loh,kok belum ganti baju mas?"
"Bantuin,"ucapnya sedikit menekuk bibirnya kebawah.
Dengan telaten Hasna membantu mengancingkan kemeja Hizam tidak ketinggalan ia juga memasangkan dari untuk suaminya tercinta.
"Ayo mas,"ajak Hasna ke meja makan. Ia gemas, bisa-bisanya suaminya sangat santai padahal sudah di tunggu ayah di kantor.
Hizam memasang kaos kaki dan sepatu. Sedangkan Hasna menyuapi suaminya itu. Persis, seperti seorang ibu yang menyuapi anaknya agar mau makan saat anaknya sedang bermain.
Suapan terakhir Hizam berikan kepada Hasna. Sepiring berdua, itu romantis ala keduanya.
"Hati-hati di jalan ya Mas,"tutur Hasna mengikuti suaminya keluar pintu. Ia juga mencium telapak tangan suaminya dan ia mendapatkan ciuman di kening dari suaminya.
"Assalamualaikum,"ucap Hizam menyudahi pelukannya sebelum ayahnya datang menyusul kemari.
"Waalaikumsalam,"
"Dadah mas,"Hasna melambaikan tangannya melihat mobil suaminya itu keluar dari pagar rumah.
![](https://img.wattpad.com/cover/329485858-288-k321219.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Takut Nikah Muda
SpiritualCerita ini bukan tentang perjodohan. Bukan juga tentang nikah muda karena sebuah insiden. Tapi ini tentang cerita anak SMA yang berani mengutarakan cintanya dengan akad nikah di usia muda mereka. "Mau hidup bersama meraih jannah-Nya?" "Bismillah Has...