Chapter 42

285 13 0
                                    

Pukul 15.00 WIB setelah sholat ashar tentunya. Anggota inti Saturnus dan calon penerus anggota inti Saturnus sudah berada di lapangan sekolah untuk pelantikan anggota inti Saturnus.

Semua siswa-siswi SMA ISLAMIC INTERNASIONAL SCHOOL. Rela menyempatkan datang untuk melihat acara tahunan mereka. Dimana seluruh alumni inti geng Saturnus tahun lalu hingga tahun tahun sebelumnya sampai pendirinya datang. Mereka kompak memakai jas hitam kemeja putih serta berdasi hitam. Tidak dengan anggota inti Saturnus yang akan menjadi alumni mereka mengenakan kaos hitam polos dan hanya ketuanya yang memakai jaket jens berlogo Saturnus yang nantinya jaket milik ketuanya akan di berikan pada ketua selanjutnya.

Disinilah mereka akan merasakan haru dan senang secara bersamaan. Serta pemandangan yang begitu apik. Di mana pria-pria tampan akan berkumpul di sana. Mereka seluruh siswa siswi SMA ISLAMIC INTERNASIONAL SCHOOL sudah berada di koridor koridor sekolah mulai sampai lantai satu dan lantai seterusnya. Agar bisa menyaksikan dengan jelas. Karena saat ini lapangan sekolah menjadi Kawasan terlarang hanya orang orang yang memiliki undangan yang bisa masuk tentu saja undangan itu hanya bisa di miliki anggota Saturnus.

Khusus untuk para istri anggota Saturnus yang terdahulu datang mendampingi suaminya. Mereka kompak memakai abaya hitam. Mereka di beri tempat khusus duduk di kursi koridor lantai dua yang langsung menghadap ke lapangan. Dimana Hasna ada di sana. Meskipun kedua sahabatnya tidak bisa menemaninya, karena tidak memiliki undangan dan kedua sahabat hanya bisa menyaksikan di koridor koridor lainnya. Tetapi Hasna di temani oleh seorang siswi yang tak kalah cantik dari dirinya. Yang sudah berstatus sebagai tunangan calon ketua geng Saturnus yang akan di Lantik. Rencananya mereka akan menikah sebentar lagi bahkan hari H nya sudah bisa di hitung jari.

Semua anggota geng inti Saturnus tahun kemarin, dan tahun tahun sebelumnya hingga pendirinya yang sudah tak lagi muda. Semua duduk dan menempatkan diri di kursi-kursi yang sudah tersedia di sana.

Setalah sambutan dari pendiri geng Saturnus dan beberapa sambutan juga dari ketua geng Saturnus terdahulu. Dan kini saatnya Hizam memberikan sepatah kata untuk mereka.

Hizam berdiri dari duduknya berjalan menuju podium.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh," salam Hizam.

"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh,"

"Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mempertemukan kita pada sore ini. Yang saya hormati bang Mahendra," ujarnya menatap pendiri geng Saturnus yang duduk kursi roda. Orang yang tak mudah lagi membalas ucapan Hizam dengan senyumnya dan anggukan kepala.

"Serta bapak kelapa sekolah dan semuanya. yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih menyempatkan datang hari ini,"lanjutnya menatap semua orang yang duduk di depannya.

"Saya mewakili teman-teman anggota geng Saturnus yang akan menjadi alumni tahun ini. Menyampaikan permohonan maaf.apa bila selama kami menjabat sebagai geng Saturnus melakukan tindakan yang kurang menyenangkan dan merugikan kalian semua,"

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota geng Saturnus tahun ini. Terimakasih telah membantu saya mengemban amanah menjadi ketua geng Saturnus, terimakasih kalian sudah berusaha semaksimal mungkin untuk geng Saturnus,"

"Saya harap anggota geng Saturnus setalah generasi kami bisa lebih baik,"

"Sekian dari saya wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh,"

"Waalaikumsalam warahmatullah Wabarakatuh,"

Hizam turun dari podium bersama tepukan tangan yang gemuruh dari semua orang di sana.

Dan kini saat yang di tunggu tunggu tiba. Semua anggota inti Saturnus dan calon anggota inti Saturnus sudah berdiri berhadap-hadapan membentuk formasi berbanjar sejajar. Dimana ketua dan calon ketua berdiri di tengah tengahnya.

Hizam berjabatan tangan dengan Akbar, calon ketua geng Saturnus tahun ini. Keduanya sama-sama saling berhadapan dan menatap

Seluruh calon inti Saturnus merentangkan tangan saling merangkul pundak begitu juga yang di lakukan anggota inti Saturnus yang akan menjadi alumni tahun ini. Bedanya saja alumni inti geng Saturnus menatap lurus dan calon geng Saturnus menundukkan kepalanya sedikit.

Suasana mendadak hening. Ketegangan dan kegugupan menyelimutinya atmosfer disana.

"Ikuti apa yang gue ucapin," titah Hizam.

"Siap," jawab Akbar mantap.

"JANJI SATURNUS,"

"JANJI SATURNUS," ucap calon anggota inti Saturnus dengan kompak dan lantang.

"Satu.kami anak muda yang taat agama,"

"Satu.kami anak muda yang taat agama,"

"Dua.kami anak muda dengan masa depan cerah,"

"Dua.kami anak muda dengan masa depan cerah,"

"Tiga.kami anak muda siap menjaga Ukhuwah,"

"Tiga.kami anak muda siap menjaga Ukhuwah,"

"Empat.kami berjanji akan selalu setia kawan dalam keadaan apapun,"

"Empat.kami berjanji akan selalu setia kawan dalam keadaan apapun,"

"SATURNUS.Pemuda fisabilillah," tutup Hizam. Tangan kanannya yang bersalaman ala akad nikah berganti memeluk jempol Akbar di akhiri Tos.

"TAKBIR,"Teriak Omar.

"ALLAHUAKBAR," jawab seluruh orang yang hadir disana.

"calon Saturnus generasi season dua anggkat dua resmi menjadi geng Saturnus,"ucap pendiri geng Saturnus di depan pengeras suara.Lalu mengetuk palu untuk mengakhirinya.

Hizam melepaskan bandana milik bang Mahendra yang melingkar di lengan kanannya. Menyerahkan kepada Akbar yang resmi menjadi ketua geng Saturnus. Serta ia juga melepaskan jaket berlogo geng Saturnus milik bang Mahendra juga menyerahkan kepada Akbar.

Itu hanya simbiosis saja setalah selesai pelantikan bandana dan jaket itu akan kembali di pajang di markas nantinya supaya semua ketua Saturnus generasi mendatang bisa menggunakan sebentar. Itu juga termasuk tradisi turun temurun saat pelantikan.

Lagi lagi dan lagi suara tepukan tangan meriah hadir disana.

Hizam mengucap syukur lega akhirnya ia berhasil menyelesaikan masa jabatan dengan sebaik mungkin.

Anggota inti Saturnus yang kini resmi menjadi alumni berpelukan melingkar. Seolah menyalurkan rasa campur aduk yang ada. Antara sedih dan bahagia. Mereka sedih  harus melepaskan jabatannya dan mereka bahagia bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Dan sukses merubah tatanan peraturan hingga pergaulan anggota geng Saturnus menjadi lebih baik.

"Cengeng banget gue," ujar Naufal tak bisa di pungkiri air matanya mengalir di pipinya.

'huft' Omar menarik nafas dalam-dalam dan mengembuskan pelan.

"Ikhlas ikhlas,"tuturnya. Tak bisa bohong ia juga merasakan hal yang sama.  Kedua tangannya yang masih merentang. tangan kanannya yang memeluk Naufal. Ia menggerakkan telapak tangannya menepuk pundak Naufal dengan pelan.

"Cepet banget rasanya,"ucap Irsyad.

"Ga terasa,"sahut Adit.

"Iya rasanya baru kemarin kita di lantik sekarang kita yang ngelantik," sahut Vian.

"InsyaAllah, kita tetap jadi sahabat sampai nanti di jannah-Nya," ujar Hizam. Mencoba menguatkan teman temannya.

---

Assalamualaikum, Halo Halo?
Terimakasih sudah membaca dan memberikan vote🤍🤍🤍


Siapa Takut Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang