Chapter 33

323 15 0
                                    

Akibat kekacauan di kantin, Hasna dan Annabela terdampar di ruang BK menghadap guru BK serta kesiswaan. Sudah hampir 2 jam mereka diberi ceramah.

"Gimana Na?" Tanya Aiza menyambut Hasna keluar dari ruangan BK bersamaan dengan Annabela.

"Dikasih peringatan,"jawab Hasna melirik sekilas suaminya yang juga berada di depan ruang BK.

"Syukur deh Na,gue deg-deganan banget tau,"sahut Acila.

Hizam yang sejak tadi bersandar pada tembok kini ia mulai berjalan mendekati Hasna. Yang membuat Hasna gelagapan untuk menghindari.

"Kalian kok di luar?masuk kelas sana,"titah guru piket.

Hasna bernafas lega. Akhirnya ia bisa kabur dari suaminya.

Hasna sudah mencari banyak cara untuk tidak pulang bersama suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hasna sudah mencari banyak cara untuk tidak pulang bersama suaminya. Kasihan sekali,kali ini ia tidak bisa lari dari suaminya. Hasna sudah menduga pasti Hizam akan menasehatinya sepanjang jalan pulang. Dan ya, dugaan itu terjadi.

"Lain kali jangan gitu lagi ya?kan yang rugi Hasna sendiri di panggil BK juga kan,"Hizam menutup sesi kultum dadakannya.

"Istri mana coba? yang ga marah lihat suaminya dipepet cewek lain," gumam Hasna pelan. Matanya masih tertarik dengan pemandangan di luar sana dari pada menatap ciptaan Allah yang sangat luar biasa itu. Namun gumaman itu masih sangat jelas Hizam dengar.

"Jelas-jelas yang salah tuh orang, kenapa Hasna yang kena omel?" Akhirnya Ia berani mengeluarkan uneg-unegnya.

"Tuh orang kecentilan gitu,"lanjutnya. Membuat Hizam gemas, mendengar istrinya tidak mau menyebutkan nama Annabela.

"Eh,tau enggak?" Hizam memilih kalimat paling sakral ini untuk menarik perhatian Hasna. Ia paham, maklum bernama perempuan suka dengan gosip.

"Tuh orang,"ucap Hizam. Mereka sama-sama bertatapan mata. Sengaja Hizam mengantungkan ucapannya karena ia sedang menikmati ekspresi gemas dari istrinya yang sedang menatapnya serius.

"Orang gila," lanjutnya. Dengan muka ekspresi yang masih sama.

"Ish kak serius," protes Hasna. Ia Sebal padahal sudah sangat konsentrasi menatap suaminya itu. Reflek ia meninju pelan lengan suaminya.

"Kan udah diseriusin udah di nikahin. Maunya gimana lagi?" Tanyanya.

"Serah deh,"jawab Hasna. Membalik tubuhnya menghadap ke jendela kaca.

"Jangan suka ngeghibah Na,suka aku aja,"tutur Hizam. Di dalam Islam itu dilarang. Karena jika kita membicarakan aib orang. Maka sama saja dengan memakan bangkai saudaranya sendiri.

"Udah kebanyakan suka ke kamunya,"sahut Hasna memperlihatkan muka masamnya.

"Aku juga suka kamu,Na," jawab Hizam diakhiri dengan terkekeh singkat. Tangannya mengelus sayang kepala istrinya.

Siapa Takut Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang