Chapter 57

171 4 0
                                    

Hizam keluar dari kamar mandi, Ia melihat jam dinding di kamarnya sudah jam 17.00 WIB.Dirinya langsung mencari keberadaan istrinya.  Ia memutuskan untuk turun ke ruangan keluarga. Mungkin bidadarinya ada di sana pikirnya.

Kaki jenjangnya menuruni satu persatu anak tangga. Sembari matanya menelusuri keberadaan Hasna. Saat tiba di ruang keluarga ia tidak mendapati istrinya di sana.

Ia berganti mengunjungi dapur, mungkin istrinya sedang bergulat dengan perkakas masak. Namun lagi lagi tidak ada istrinya di sana.

"Sayang," panggil Hizam.

Tidak ada yang menjawab panggilan itu. Hanya sunyi dan senyap sangat terasa di atmosfer kali ini.

Hizam mulai panik. Satu persatu ruangan ia cek namun nihil tak ada hasil.

Hingga Ia mendapati pintu utama rumahnya dan pagar terbuka lebar. Pikirannya semakin kacau. Tak mau gegabah ia mencoba menghubungi nomer istrinya.

Pendengarannya menangkap suara smartphone istrinya yang tergelak di meja ruang tamu. Ia mendudukkan dirinya di situ. Menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. Mencoba menenangkan dirinya. Ia memutuskan untuk menghubungi Irsyad serta kedua Abang kembar iparnya itu.

Tak berselang lama Irsyad datang bersama mantan geng anggota inti Saturnus dan mantan geng inti Venus.

"Zam gimana Hasna bisa hilang?" Ucap Irsyad.  Yang baru datang langsung menodongkan pertanyaan.

"Assalamualaikum,"salam kedua Abang Hasna.

"Waalaikumsalam,"

"Maaf bang. Gue ngak pecus jaga Hasna," ucap Hizam menundukkan kepalanya. Sungguh ia merasa gagal menjadi seorang suami.

"Ini bukan saatnya ngalahin diri Lo sendiri Zam," jawab bang Hamzah.

"Ini musibah. Ga ada yang salah disini,"ujar bang Hamdan. Menepuk pelan pundak Hizam. Ia mencoba untuk memenangkan adik iparnya yang terlihat kacau.Sebenarnya ingin memarahi Hizam. Namun tidak jadi,karena ia melihat raut wajah Hizam yang begitu khawatir dan panik.

"Tadi gue mandi setelah makan bareng sama Hasna,"

"Setalah gue mandi,gue cari Hasna nggak ada,"

Tuturnya menjelaskan kronologi menghilangnya Hasna.

"Lo udah cek di seluruh ruangan?" Tanya Jovan.

"Udah,"

"Gue nemuin pintu rumah dan pager yang kebuka gitu aja. Sama pak Sapri yang ketiduran di post satpam," ucapnya memperlihatkan pintunya.

"Rumit," ujar Naufal. Berlagak menjadi detektif. Ia menaruh tangannya di dagunya seolah ia sedang berfikir keras.

"Kalau maling ngak mungkin," lanjutnya.

"Jelas enggak lah. Buktinya barang barang Hizam masih tertata rapi," sahut Vian menunjuk ruangan.

"Pintu rumah juga masih mulus. Nggak ada lecet," tutur Irvan.

"Gimana Dit?" Tanya Jovan. Melihat Adit yang terduduk di sofa tamu. 

Adi masih fokus menatap layar laptop dengan jari jemarinya lincah menekan keyboardnya.

"Sabar," jawab Adit sengit. Ia tak suka  ditanya saat belum selesai dengan tugasnya.

"Cctv yang ada di depan gerbang rumah Hizam udah mati 3 hari yang lalu, begitu juga dengan semua perumahan yang ada di sini juga mati 3 hari yang lalu," ucap Adit menjelaskan informasi apa saja yang ia dapatkan.

"Dan cctv sepanjang jalan menuju perumahan juga mati," lanjutnya.

"Gue curiga ulah dia,"celetuk Adit dan Jovan kompak.

"Gue curiga ulah dia,"celetuk Adit dan Jovan kompak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guyuran air membasahi tubuhnya. Perlahan-lahan ia membuka matanya melihat sekelilingnya yang nampak begitu menyeramkan, pencahayaan matahari yang langsung menyorot wajahnya serta seseorang yang berdiri di depannya seolah sudah siap memutilasi dirinya. Ia Merasakan tubuhnya yang terikat dengan kursi. Kepalanya berdenyut nyeri. Otaknya sedang memahami apa yang sedang terjadi. Sedetik kemudian ia sadar waktu itu ia di sekap oleh seseorang dari belakang.

"Alhamdulillah,"gumam Hasna. Yang merasakan Khimar bergo masih menempel di kepalanya.

"Selamat datang,ja***g," ucap seseorang di hadapan Hasna. Tersenyum miring, matanya menyorot Hasna dengan tajam.

--------

Assalamualaikum,apa kabar? Terimakasih ya sudah berkenan membaca🤍🤍

Ada yang bisa nebak, Hasna dimana?
👀👀👀

Coba dong jawab dikolom komentar.

Teruntuk para ghost readers, tunjukkin wujud kalian di vote ya.

Siapa Takut Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang