Chapter 59

156 3 0
                                    

"Lo harus ngerasain apa yang gue rasain," ancam seseorang itu. Menekankan setiap perkataan yang keluar dari mulutnya.

Seseorang itu mencengkeram kuat pipi Hasna dan menamparnya berkali kali. Tak hanya sampai di situ. ia juga mencekik leher Hasna dengan tangannya.

Hasna merasakan sudut bibirnya yang robek. Rasa perih menjalar di kedua pipinya. Ia tak bisa berbuat banyak,bahkan gerak saja ia tak bisa.

Hasna hanya mampu pasrah dengan keadaannya. Selalu mengucapkan doa dalam hatinya. Semoga Allah sang Maha segalanya akan menolongnya.

"T-tolong L-le pas," ucap Hasna memohon. Merasakan sakit di lehernya.

'huh'

'huh'

'huh'

Seseorang itu mengatur nafasnya. Sesak sekali rasanya dan kini saatnya melampiaskan dan membaginya sama rata dengan Hasna.

"Mari kita mulai," ucap seseorang itu menyunggingkan senyum miringnya.

Seseorang itu memamerkan semua senjatanya yang mengerikan di meja. Persis di hadapan Hasna.

Sengaja ia melesetkan peluru yang ia tembakan.

"Ups. Meleset," ucap seseorang itu. Menutup mulutnya dengan nada yang ia buat-buat sendiri.

"J-jangan,"ucap Hasna. Tiba-tiba semua ingatan kejadian beberapa tahun yang lalu bernari-nari di kepalanya. Sakit?itu yang ia rasakan. Air mata meluncur deras begitu saja.

"LEPASIN GUE," berontak Hasna. Suara tembakan adalah kelemahannya. Tak kuat lagi rasanya. Semua ingat itu berputar di kepalanya.

"Tolong,"

"Suttt,"ucap seseorang itu. Menempelkan jari tengahnya di mulut Hasna.

"Lo ngak pantes hidup,"bisik seseorang itu. Membelai pipi Hasna dengan pisau lipat di tangannya.

"Tak,ngak mau Lo cicipin?"panggil seseorang itu kepada pria botak sebagai ajudannya.

Sontak saja pria botak itu mengelilingi Hasna yang tak berdaya di kursi. Ia nampak menimang-nimang."Ogah, ribet bukain, dia pakek gamis."

Siapa Takut Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang