Chapter 41

302 15 0
                                    

Setelah selesai mengerjakan ujian. Anggota inti Saturnus dan Hasna serta kedua sahabat berkumpul di kantin. Mereka duduk di meja bersebalahan.

"Gue seneng banget, hari ini hari terakhir bergelut dengan soal soal yang membuat saraf otak gue hampir putus,"ucap Naufal bangga bisa mengerjakan dan mengikuti ujian dari awal sampai akhir. Urusan nilai belakangan yang penting mengerjakan.

"Lanjut kuliah dimana Na?" Tanya Irsyad.

"Gue ga kuliah," jawab Hasna.

Sontak saja, jawaban itu menghentikan pergerakan kedua sahabatnya. Mereka terkejut, sirna sudah impian duduk di bangku kuliah bersama.

"Kenapa?" Tanya Aiza dan Acila kompak.

"Gue mau fokus jadi istri Sholehah aja," jawabnya.

"Gue ga ngelarang Hasna kuliah," tutur Hizam. Menjawab tatapan Irsyad yang menatap dirinya seolah bertanya.

"Ngeselin, mentang mentang udah nikah,"sahut Aiza. Kesal melihat senyum yang terpancar di muka Hasna seakan meledeknya dirinya.

"Makanya Lo cepetan nikah,"ucap Acila.

"Lo juga belum nikah," sewot Aiza menatap malas Acila.

"Daftar nama calon anggota Saturnus generasi setelah kita," tutur Irsyad. Menyodorkan kertas kepada ketuanya.

Dengan teliti Hizam membaca semua riwayat nama yang tertera di sana. Ia harus memastikan geng Saturnus generasi setalah dirinya harus bisa lebih baik dari ini.

"Huhuhu syedih syekali kita harus terpisahkan oleh impian kita masing-masing,"ucap Naufal dramatis mengelap matanya yang tak berair.

"InsyaAllah kita masih bisa ketemu di luar," sahut Omar.

"Gue udah survei satu persatu nama," ujar Adit.

"Mereka Sabi lah nerusin kita," tutur Vian.

"Persiapan pelantikan juga udah beres," sahut Irvan.

"Thanks untuk semuanya," ucap Hizam Lega dan bersyukur mendapatkan teman- teman seperti mereka.

Siapa Takut Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang