01. salam kenal tetangga

9.3K 252 7
                                    

Rony memarkirkan motor nya di teras rumahnya seperti biasa, namun ada pandangan yang berbeda menyambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rony memarkirkan motor nya di teras rumahnya seperti biasa, namun ada pandangan yang berbeda menyambutnya. mata sipitnya tambah menyipit saat melihat perempuan memakai hoodie dan celana training nya, tengah berusaha mengambil buah mangga yang berbuah lebat di perkarangan rumahnya.

laki-laki berusia delapan belas tahun, berjaket kulit hitam, celana jeans biru dengan rantai yang ada di kantong kiri, tak lupa sapu tangan yang terikat di lehernya yang berwarna merah plus kacamata khasnya, berjalan santai mendekati sambil menenteng helm nya.

"woi mau maling lu ya!" teriak Rony yang tentu mengagetkan orang yang ada di pohon itu.

braak!

"aduuh!" keluh orang itu memegang pantat yang sakit saat mendarat ke tanah tidak sempurna.

Rony semakin menghampiri gadis berjilbab coksu itu, "ngapain lu nyolong mangga orang!"

gadis itu mendongak ia memperhatikan penampilan laki-laki itu dari ujung rambut sampai kaki, lalu ia bangkit berdiri, nyeri di pantat nya masih terasa, tapi wajah kesalnya lebih mendominan, "gara-gara kamu yaa aku jadi jatoh gini!" marahnya.

Rony heran sendiri mendengar nya, "kenapa jadi lu yang marah, seharusnya gue yang marah yaa! lo ngambil mangga gak ijin dulu."

"dih siapa bilang!? aku udah izin yaa!" seru gadis itu.

"izin sama siapa coba?" tanya Rony menantang.

"sama..." gadis itu tampak berpikir mencoba mencari alibi, "sama Allah!" kata gadis itu dengan percaya dirinya, tangannya menunjuk ke arah langit.

Rony tertawa dibuatnya,"alibi lu bawa tuhan segala, gak lucu!"

"ish!" kesal gadis itu.

gak lucu tapi kok malah ketawa, batin gadis itu dalam hati.

"lo baru disini?" tanya Rony usai tawanya reda.

ditanya seperti itu membuat gadis itu tersenyum lebar sampai menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi, "iyaa aku baru pindah dari Aceh tadi siang sama umaa Abi dan 6 adik-adik aku. aku tinggal di seberang rumah kamu." ucapnya penuh semangat sambil menunjuk rumah nya yang tepat di seberang rumah Rony.

Rony bengong mendengarnya, alih-alih bengong dia malah kaget dengan gadis itu menyebutkan 6 adik-adik nya itu artinya dia punya banyak saudara.

"banyak banget saudara lo, itu tim futsal apa gimana?" tanya Rony bergurau.

"ish nyebelin ya ternyata tetangga baru ku!" seru gadis itu, "tapi karena kita bakalan jadi tetangga, kenalin aku Nabila.... Taqiyyah." gadis itu memperkenalkan dirinya.

Rony mengangguk, "jadi nama lo Nabila atau Taqiyyah?" tanya Rony.

"dua-duanya. Nabila Taqiyyah." jelas Nabila sekali lagi.

Rony mengangguk ber oh ria, "Nabila Taqayyah." usil Rony.

"Taqiyyah yaa bukan Taqayyah."

Rony terkekeh melihat wajah kesal gadis itu,  "gue Rony."

"ok om Rony! salam kenal ya om, yaudah Nabila pulang dulu. wassalamu'alaikum!" ucap Nabila dengan energi 1000% lalu ia berlalu begitu saja meninggalkan Rony yang tengah protes karena tak terima dirinya yang masih muda dibilang om.

"rese banget tetangga baru." gerutu Rony sambil masuk ke dalam rumah.

***

"Nabilaaa, kaaa," panggil Nelli di dapur.

"iyaa umaa!" balas Nabila sedikit berteriak lalu ia menghampiri umanya itu.

"kamu tolong antar kolak ini ya ke tetangga yang ada di seberang kita itu, sebelum buka puasa." ucap Nelli menyerahkan toples berisi kolak pisang buatan umma nya.

"ok umma!" Nabila tak menolaknya, ia malah  senang, karena moto gadis itu adalah lebih baik mengantar makanan buatan umma nya itu ke tetangga daripada harus bantu, karena dia hanya akan membuat rusuh.

Nabila pun berjalan dengan ceria seperti tak punya beban hidup menuju rumah yang ada di seberang nya. tepatnya rumah Rony.

tok ..tok... tok ...

Nabila mengetuk pintu tetangganya itu, tak menunggu lama pintu itu terbuka menampilkan Rony yang sudah berganti baju santai.

"assalamualaikum om, ini aku di suruh umma buat antar kolak pisang ini buat buka puasa om." ucap Nabila dengan senyumnya yang tak pernah hilang.

Rony menerima kolak pisang itu, "lo bisa berhenti panggil gue om gak?"

"sama-sama om." senyum Nabila tanpa beban.

"oh iya makasih!" ucap Rony mengingat ia belum mengucapkan terima kasih tadi, "lo bisa berhenti panggil gue om?" tanya Rony lagi.

"emang kenapa om?" tanya Nabila dengan muka polos.

"karena gue masih delapan belas tahun."

"apaa!" kaget Nabila menutup mulutnya sendiri, "aku pikir om udah berkeluarga dan punya anak satu." ucapnya lugu.

"wah nih anak ngajak ribut!" kesal Rony mencoba tidak meledakkan kekesalannya.

Nabila nyengir, "maaf yaa kak, aku gak tahu, maaf juga mulut aku tadi udah gak sopan. sumpah tadi itu refleks dari hati gak bermaksud buat kak Rony sakit hati."

Rony menghela napasnya gusar, baru kali ini ia ketemu cewek yang modelannya kayak Nabila, sangat unik.

"telat maaf lo." seru Rony.

"yaa maafkan lah, kan manusia gak luput dari salah, Allah aja maha memaafkan hambanya. masa sesama hamba gak mau saling memaafkan." ucap Nabila yang membuat Rony tertawa kecil.

"gue Kristen." ungkap Rony.

Nabila melotot mendengar nya, "hah! aku pikir Islam." kagetnya.

"lo gak liat noh ada salib di rumah gue." tunjuk Rony pada salip yang terpasang di dinding rumahnya dekat ruang tamu.

Nabila sedikit mengintip kedalam rumah Rony, "yaa mana aku tahu kan awalnya aku gak liat."

"yaa juga yaa," pikir Rony lagi apa yang di omongkan Nabila ada benar nya juga.

"apasi gak jelas deh." kata Nabila, "udah deh ya kak, selamat menikmati kolak nya, assalamualaikum."

"ehh..." ucap Nabila lagi setelah ia tersadar kalau lawan bicaranya bukan orang Islam.

Rony tersenyum melihat tingkah Nabila, "waalaikumsallam."

Nabila melongo mendengar jawaban Rony yang diluar prediksi nya, "waah pelafalan nya bagus kak! mantap! lanjutkan!" ucapnya sambil mengacungkan satu jempolnya  bangga pada Rony.

Rony dibuat terheran-heran dengan gadis yang baru di temuinya belum sehari itu, tapi laki-laki itu juga terkekeh melihatnya, apalagi saat Nabila berlari kecil menuju rumahnya.

"bocah bocah," kekeh Rony lalu kembali masuk ke dalam rumah.

🌻🌻🌻
09.09.23

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang