78. terungkap tertangkap

1.1K 150 37
                                    

"semuanya telah berubah tak lagi sama seperti dulu."

-SERENDIPITY-
🌻🌻🌻

Paul menenteng sebungkus plastik yang berisikan obat-obatan nya berjalan keluar dari rumah sakit. ia membutuhkan itu lebih banyak.

wajah laki-laki tampak kusut tak bernyawa. ia masih berduka atas kandasnya hubungannya dengan nabila. Paul sadar ia tidak bisa memaksa Nabila agar bersamanya. jika dilihat lebih dalam lagi, dirinya banyak kurangnya, Paul menyadari itu.

"mas pacar."

Paul langsung menoleh kebelakang mendengar sapaan itu, ia sudah senang mendengar itu namun senyumnya tak bertahan lama, panggilan itu bukan untuknya.

Paul menghela napas beratnya, ia menatap sepasang kekasih yang baru masuk ke dalam rumah sakit.

mas pacar. sialnya Paul merindukan panggilan itu dari Nabila.

"nab, aku kangen kamu."

sekarang semuanya sudah berubah tidak lagi sama seperti dulu.

***

seminggu berlalu tiada arti.

Jika bukan karena janji Paul yang akan mengantar Eca ke rumah sakit, dia mungkin sudah tidak akan pergi kemana-mana selain mengurung diri. Eca datang ke apartemen nya memaksa dirinya agar mau mengantarkannya ke rumah sakit. dan bodohnya Paul menuruti.

apa gak kesenangan Eca melihat kepasrahan Paul padanya.

Eca sangat merasa menang dengan Nabila.

di sepanjang jalan Paul hanya diam tak mengeluarkan satu katapun bahkan sampai pulang dari rumah sakit hingga singgah ke warung Bu suci Paul tetap memilih diam.

lama-lama Eca jengah dengan sikap Paul bagai mayat yang hidup. Eca sudah berusaha mengajak ngobrol Paul tapi Paul memilih diam seribu bahasa.

"Nyoman kamu kenapa sih? aku ada salah ya?" tanya Eca lembut.

"kalau Eca ada salah, Eca minta maaf Nyoman tapi jangan diemin Eca kayak gini." lirih Eca memasang muka melas nya.

Paul menghela napasnya, "lo gak salah."

"terus kenapa Nyoman diam? ada masalah ya? coba cerita, siapa tahu aku bisa bantu."

Paul menatap Eca, "lo bisa bantu gue buat balikan sama Nabila?"

Eca terdiam mendapati pertanyaan itu, "maksudnya Nyoman beneran putus sama Nabila?"

Paul mengangguk lemah.

Eca tersenyum lebar mendengar nya, ini berita bagus, tak sia-sia perjuangan dia buat menjauhkan Paul dengan Nabila, karena rencananya berjalan dengan baik.

"yaudah lah Nyoman, Nabila emang gak layak buat kamu dari dulu. dia itu egois dia pengen kamu ngertiin dia terus kan? dia egois gak mau denger penjelasan kamu, yakan?"

Eca meraih tangan Paul untuk di genggamnya, "kamu udah berusaha jadi pacar yang baik buat dia, tapi dia malah selingkuh."

"kamu sendiri kan yang bilang kalau perselingkuhan adalah kesalahan mutlak yang gak bisa di maafkan." lanjut Eca.

"Nabila gak pantas buat dapat cinta kamu Nyoman, dia gak pantas di galauin kamu kayak gini, Nabila itu udah-"

"lo gak ngerti Eca." potong Paul cepat

"aku ngerti Nyoman!" balas Eca.

"lagian agama kalian beda cepat atau lambat kalian juga nanti akan berakhir berpisah kan? Nabila gak secantik itu buat kamu tangisin kepergian nya dia." kata Eca tanpa beban.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang