83. penjaga Nabila

1.5K 160 42
                                    

"Salma."

deg!

om Ketut memberitahukan orang yang telah menyuruh mereka untuk menculik dan membunuh Nabila.

dan orang itu adalah Salma.

semua orang kaget tanpa terkecuali. saat mengetahui dalang di balik ini semua adalah Salma.

"Salma siapa?" tanya Nabila memecah keheningan.

"Salma Salsabil." jawab om Ketut tanpa ragu.

mendengar itu Paul segera keluar dari ruangan interogasi diikuti oleh dua polisi lainnya. tujuan mereka adalah ke apartemen Salma. Paul ingin meminta penjelasan dan mereka akan menangkap Salma atas tindakan kriminal yang telah di lakukan gadis itu.

Paul sebagai sahabat Salma delapan tahun lebih merasa sangat terpukul mendengar nya. ia masi tak percaya Salma yang ia percayai bisa melakukan hal sekeji itu.

meski tak tahu apa motif dari Salma melakukan itu semua yang jelas Paul sangat kecewa pada Salma.

mobil polisi berjalan tanpa sirene menuju apartemen Salma.

***

braaak!

pintu apartemen Salma di buka secara paksa oleh Paul.

Salma yang lagi santai menonton tv, mendongak menatap kedatangan Paul dengan wajah memerah memendam amarah. kening Salma bertaut bingung melihat ekspresi kemarahan itu.

"jahat ya lo Sal. maksud lo apa nyulik Nabila? lo bahayain nyawa dia sal!" Seru Paul. emosinya sudah berada di puncak kepala.

"apasih Paul gue gak ngerti, kenapa lo nuduh gue kayak gini." sahut Salma bangun dari duduknya.

"alah gak usah sok gak tau lo, semua bukti mengarah ke elo semua ya!" geram Paul, "lo kan yang sudah bayar orang buat nyulik Nabila? ngaku aja deh sal daripada lo dibawa ke kantor polisi!"

"apasih datang-datang ke apartemen orang udah gak pakai salam nuduh-nuduh lagi!" kesal Salma.

"kalau Nabila belum ditemukan, jangan marah ke gue, gue gak tahu apa-apa. gak usah nuduh gue kayak gini!" sungut Salma terpancing emosi Paul.

"gue gak lagi nuduh lo! gue punya buktinya. orang suruhan lo sudah ada di kantor polisi dan mereka sudah ngaku, kalau lo dalang di balik penculikan Nabila!" seru Paul sangat marah, urat-urat dileher nya juga menegang.

Salma diam mencerna kata perkata yang dikatakan Paul barusan.

"gue gak nyangka lo bisa lakuin ini Sal. jahat banget lo sal." ucap Paul, ia sangat kecewa pada sahabatnya itu.

"apasih yang lo pikirin sampai culik Nabila?" tanya Paul tak habis pikir.

Salma menatap Paul yang kini tengah menahan tangis, "gue gak ngerti maksud lo apa ul, yang jelas gue bukan orang yang udah culik nabila."

"delapan tahun lebih kita dekat kita temenan, lo gak percaya sama gue?" tanya Salma lirih.

"gimana gue bisa percaya sama lo kalau buktinya mengarah ke lo semua sal?" seru Paul.

"Nabila hampir mati, Sal. Nabila salah apa sal sampai lo mau menghilangkan nyawa dia? lo kok bisa tega lakuin itu semua?"

"lo tau kan Nabila itu hidup gue. kenapa lo mau hilangkan kehidupan gue, lo mau gue mati rasa dua kali?"

Salma tak mengerti situasinya, ia tak tahu kenapa namanya menjadi terseret atas penculikan yang terjadi pada Nabila.

"gue yakin gue lagi di fitnah sekarang." kata Salma membela diri.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang