hari kelulusan itu tiba. anak-anak kelas dua belas semuanya ber-euforia merayakan kelulusan mereka. banyak orang tua dan keluarga yang datang untuk menyambut kelulusan anak-anak nya penuh haru.
Nabila datang untuk memenuhi dua undangan sekaligus, ia di undang oleh Paul dan Rony.
setelah selesai acara formalnya, Nabila langsung mencari keberadaan Rony. ia akan menemui tetangga terdekatnya dulu baru akan menemui Paul.
Nabila tersenyum saat mendapati keberadaan Rony yang tengah asik berfoto dengan keluarganya.
"eh nak nabila ayo sini foto bareng juga." ajak Yati mamanya Rony.
Nabila mengangguk, ia pun masuk ke dalam keluarga Rony. Diva yang peka pada kakaknya ia membiarkan Nabila berfoto tepat disamping Rony.
cekrek!
"gue kira lo gak bakal datang." ucap Rony.
"datanglah, selamat yaa kak Rony." ucap Nabila seraya memberikan sebuket bunga.
Rony menerima buket bunga itu, "makasih yaa."
"satunya lagi buat siapa nab?" tanya Rony saat melihat ada satu buket bunga lagi ditangan Nabila.
"oh ini buat Paul, dia kan juga lulus hari ini." ucap Nabila.
mendengar jawaban itu Rony hanya mengangguk kecil saja.
"ok sekarang kak Rony sama Nabila foto berdua, ayok!" seru Diva yang hadir ditengah-tengah mereka.
Nabila tersenyum manis, "boleh yuk kak Rony." ajaknya.
Nabila mengambil posisi berdiri tepat disamping Rony, ia memiringkan kepalanya dengan seutas senyum sehingga terlihat seperti Nabila sedang bersandar di bahu Rony saat ini.
Diva tersenyum melihat ekspresi kaku dari kakaknya, "kak Rony senyum pepsodent kak." suruh Diva.
Rony menghela napasnya lalu ia menuruti untuk tersenyum lebar sesuai perintah adiknya itu.
satu foto, dua foto, tiga foto mereka ambil bersama.
Nabila tersenyum menatap Rony, "sekali lagi selamat ya kak Rony, sekarang udah lulus."
"makasih nab."
"yaudah kalau gitu aku pergi dulu ya cari Paul mau kasih selamat juga." ucap Nabila berpamitan.
Rony tak menjawab, ia diam saja.
"om Tante aku pamit dulu ya mau kasih selamat juga ke temen yang lain." pamit Nabila sopan, ia menyalimi punggung tangan kedua orang tua Rony.
"oh iya makasih yaa nak Nabila." ucap Yati ramah.
Nabila mengangguk, "sama-sama tante."
"Diva aku pergi dulu yaa." seru Nabila melambaikan tangannya pada Diva.
Diva membalas lambaian tangan itu sambil tersenyum dan mengacungkan jempolnya ke udara.
"kenapa gak tembak aja sih kak Rony Nabila nya." kesal Diva.
"kalau aku tembak ya matilah dia." sahut Rony.
"ish bukan itu maksud aku kak Rony, maksud aku itu-"
"iya aku tahu kok." potong Rony cepat.
"ada dua jenis cinta di dunia ini, pertama memiliki, kedua mengagumi. aku pilih yang kedua." ucap Rony, mata teduh laki-laki itu terus memandang kepergian Nabila hingga hilang dari pandangannya.
Diva terdiam. pemikiran kakaknya kadang diluar pemikiran manusia normal.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity
Teen Fictionapa yang pasti pernah di dapatkan manusia? keberuntungan. karena setiap pertemuan akan selalu ada keberuntungan yang menyertainya. bersama atau tidak bersama, memiliki atau tidak memiliki, dipendam atau dikatakan. semuanya tetap dinamakan cinta.