16. asuh tiga bocil

1.4K 163 4
                                    

setelah membawa pulang Nadine, Nasywa, dan Gaza dari rumah Rony, tentu saja Nabila tak lupa berterima kasih pada ibunya Rony. tapi percayalah Paul dan Rony tetap mengikuti Nabila bahkan sampai ke rumah.

"kalian ini sebenarnya kenapa sih?!" tanya Nabila yang mulai capek karena selalu diikuti sejak di sekolah tadi.

"gue gabut nab di apartemen sendirian, gue mau main sama adik-adik lo, boleh kan?" ucap Paul.

"gue juga nab, gue mau main, sekalian bantuin lo jaga Nadine, Nasywa, Gaza." ucap Rony.

"asiik Nasywa punya teman main baru di rumah!" pekik Nasywa kegirangan.

Paul berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Nasywa, "jadi kamu namanya Nasywa." kata Paul yang diangguki oleh gadis kecil itu.

"kalau kamu?" tanya Paul beralih pada gadis yang wajahnya mirip dengan Nabila, tapi versi kecil.

"Nadine." jawabnya sambil malu-malu.

Paul tersenyum serasa mengangguk, "yang ini pasti namanya Gaza." sapa Paul pada anak laki-laki yang kini malah berlari ke arah Rony.

"anak kecil aja takut sama lo, mending pulang aja deh lo." sahut Rony yang kini tengah menggendong Gaza.

"abang Gaza gak boleh gitu yaa, ayo sapa kakaknya." peringat Nabila lembut.

Gaza semakin mengeratkan pelukannya pada Rony, Gaza menggeleng kecil disana.

"gak papa nab ntar juga akrab kok, biasa anak kecil." ucap Paul.

Nabila mengangguk seraya menghela napasnya, "kalian yakin mau bantu aku jaga adik-adik aku?"

"iya." sahut Paul dan Rony.

"ok, kalau gitu kalian bawa Nadine, Nasywa, sama Gaza main di taman komplek boleh? aku mau mandi sama sholat dulu bentar. gak papa kan?"

"dengan senang hati nabilaaa!" seru Paul bersemangat.

"ok Nadine, Nasywa, bang Paul ada permainan seru buat kalian tapi kita mainnya di taman. setuju?" tanya Paul berjongkok menghadap Nadine dan Nasywa.

Nadine hanya mengangguk kecil sedangkan Nasywa tersenyum lebar menyetujui ajakan Paul.

"kalian sama kak Rony dan bang Paul dulu yaa." pinta Nabila lembut pada adik-adik nya yang dengan patuh di setujui oleh mereka.

akhirnya Paul dan Rony bersama adik-adik nya Nabila berjalan ke taman komplek.

***

"gunting, batu kertas!"

"kertas!"

"yeaay Nasywa menang!" pekik Nasywa senang karena bisa mengalahkan Paul.

"ah sekali lagi!" seru Paul berusaha menang.

"gunting, batu kertas!"

"batu!"

"asiik Nasywa menang lagi, bang Paul cemen!" ledek Nasywa.

"bang Paul memang payah Nasywa," sahut Rony sambil asik bermain dengan Gaza dan Nadine.

Paul melirik sekilas Rony yang tengah bermain monopoli bersama Nadine dan Gaza di taman.

"Nasywa kita gabung main monopoli yuk." ajak Paul yang mendapatkan gelengan kecil dari gadis itu.

"aku gak bisa mainnya." tolaknya lalu ia menarik tangan Paul agar ke area tempat bermain, "ayo bang Paul naik perosotan!" serunya meminta Paul menaiki perosotan anak kecil itu.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang