54. diterima dengan hangat

1K 131 4
                                    

dalam hati Nabila menghardik Paul, karna laki-laki itu tiba-tiba mempertemukannya dengan calon ibu mertuanya tanpa aba-aba tanpa Nabila melakukan persiapan. mana baju yang dikenakan Nabila sangat santai seperti baju yang sering ia pakai untuk sekedar pergi ke Indomaret.

tau begini, Nabila pasti akan mempersiapkan dirinya lebih baik lagi, terutama mempersiapkan mentalnya.

"oh jadi ini yang namanya Nabila." sapa Sri mama Paul ramah.

Nabila tersenyum hangat menyalimi punggung tangan Sri, "Nabila Tante."

"ih jangan panggil Tante, panggil mama aja." ucap Sri.

Nabila mengangguk kikuk, "iya ma."

Paul terkekeh melihat Nabila yang jadi pemalu saat ada mamanya, padahal tadi saat cuman berduaan saja Nabila banyak bicara dengan cerita-cerita randomnya.

Mama Sri datang untuk menemui Paul awalnya tapi saat mengetahui anaknya ini telah memiliki pacar jadilah Mama Sri ingin sekalian bertemu dengan Nabila pacar anaknya. sejujurnya Mama Sri penasaran siapa sosok Nabila yang udah bisa merubah gaya hidup Paul menjadi lebih tertata dan lebih baik.

"waah anaknya sopan ya bli, kamu emang gak salah pilih calon." puji Sri.

"iya dong pauli gitu loh." seru Paul bangga.

"nabila suka belanja gitu gak?" tanya Sri.

Nabila melirik Paul niat nya meminta bantuan, tapi Paul menyerahkan semua jawaban pada Nabila. Nabila mendengus.

"suka, ma." jawab Nabila hati-hati.

"waah sama dong! biasanya kamu suka belanja apa?"

"hmm ciki-ciki ma." jawab Nabila jujur.

"ih bukan itu maksud mama." gemas Mama Sri, "maksud mama kamu suka belanja baju-baju, sepatu, tas gitu juga gak?" tanya Mama Sri.

Nabila mengangguk canggung, "suka kok mah."

"nah pas banget!" girang Sri, "kita shopping bareng yuk!"

"iya boleh ma, mau Pauli antar gak?" tawar Paul, "Pauli ikut juga yaa."

"gak usah!" tolak Sri, "mama mau quality time berdua sama calon mantu mama." seru Sri bersemangat.

"ish Nabila pacar aku ya ma bukan pacar mama." protes Paul tak terima.

"jangan pelit kamu! Nabila hari ini jadi pacar mama! yakan Nabila."

Nabila nyengir canggung, "iya mah."

"ish nab kok kamu gitu sih." seru Paul.

Nabila menatap Paul, "sama kamu kan aku dah sering tapi kalau sama mama aku belum pernah. ngalah ya powl."

Paul memanyunkan bibirnya tak bisa berkutik, ia hanya bisa mengangguk pasrah. "yaudah iya, tapi jangan lupain aku ya."

"apasih kamu pauli lebay banget deh!" gemas Mama Sri pada anak bujangnya itu.

Nabila terkekeh mendengarnya, ia mulai merasa nyaman dengan kehadiran Mama Sri. satu kata untuk menggambarkan sosok mama Sri yakni menyenangkan.

"yuk Nabila kita ke mall, kita tinggalkan anak bujang ini sendirian." seru Mama Sri mengajak pergi dari hadapan Paul.

Paul berdecak sebal, "hati-hati ya kalian. ingat ya ma jangan lama-lama bawa Nabila nya!"

"iya ih bawel banget jadi anak laki!" geram Mama Sri.

"aku pergi dulu yaa powl." pamit Nabila.

Paul hanya mengangguk pasrah dan menatap nanar kepergian Nabila bersama mamanya.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang