35. kebohongan

1.1K 130 7
                                    

dihari libur mereka selama satu Minggu karena kelas tiga melaksanakan ujian nasional, maka Nabila, Anggis, dan Edo sepakat jalan-jalan pergi ke mall untuk mengisi waktu luang mereka di hari terakhir mereka libur.

keluarga kampung durian runtuh itu menjelejahi mall sudah sampai tiga jam lamanya, mereka membeli gelang couple, baju, dan makan bersama.

tak lupa mereka main ke Playground. Yap tiga bocah itu sampai tak sadar umur bahwa mereka sudah putih abu-abu. ketiganya larut dalam kesenangan dunia kanak-kanak.

"seru banget disini!" pekik Anggis seraya mandi bola.

"ayo Do dorong aku!" perintah Nabila yang ada di atas perosotan anak-anak.

Edo menuruti ia pun mendorong tubuh Nabila dan menyaksikan gadis itu terjun bebas di antara ratusan bola kecil warna-warni.

Edo menyusul jalan Nabila, lalu ketiganya bermain lempar-lemparan bola. kemudian dilanjut main naik jembatan goyang ala ninja warrior, mereka bertiga saling kejar-kejaran di sana.

"ahahahhaha!" tawa mereka bertiga pecah.

Nabila, Anggis, Edo serempak merebahkan diri mereka ditengah bola mainan, ketiganya mengatur napas lelah.

"duh jadi laper." keluh Nabila

"baru juga tadi makan nab." sahut Edo.

"ya lapar lagi lah kan kita olahraga." jawab Nabila masuk akal.

"yaudah gimana kalau kita masak-masak di rumah aku?" ajak Anggis.

Nabila dan Edo saling adu pandang lantas mengangguk setuju. sangat setuju. karena rumah Anggis memang paling nyaman untuk jadi tempat kumpul selain daerah rumah Anggis strategis tepat ditengah-tengah jarak rumah Edo dan Nabila, rumah Anggis juga serba ada, dari fasilitas dan makanan. itu yang membuat siapa saja yang bertamu di rumah Anggis akan merasa sangat nyaman.

***

kampung durian runtuh. nama geng absurd Nabila, Anggis, dan Edo.

tiga personil itu sudah berada di dapur dengan bumbu dapat serta peralatan nya.

hari ini mereka memutuskan memasak oseng sayur brokoli dan wortel, plus ayam goreng yang di marinasi.

"nab putar lagu lah, gabut banget." seru Edo yang tengah sibuk memotong wortel.

"ok siap Do!" Nabila langsung menyalakan playlist musiknya.

Baby Shark, doo-doo, doo-doo, doo-doo
Baby Shark, doo-doo, doo-doo, doo-doo
Baby Shark, doo-doo, doo-doo, doo-doo
Baby Shark
Mommy Shark, doo-doo, doo-doo, doo-doo

"eh stop! stop!" titah Edo, "kenapa malah lagu anak-anak!" protesnya.

"lah emang ini lagu yang ada di playlist aku? mau ganti lagu frozen aja?" tawar Nabila.

Edo segera menggeleng, "gak! playlist lu lagu bocil semua! gak sesuai umur!" serunya.

Nabila nyengir tak berdosa, "oh yaudah." jawabnya acuh sambil kembali menggoreng Ayam.

"nih nab dengerin, ini lagu yang sesuai umur kita." seru Edo.

"dih sejak kapan lagu ada batas usia nya. aneh kamu Do!" seru Nabila.

Anggis terkekeh, "selera kamu yang aneh Nab, masa udah gede lagunya malah baby shark."

"emang kenapa? seru tahu lagunya, bikin mood naik." bela Nabila.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang