61. mood nabila

945 116 8
                                    

untuk menebus rasa bersalahnya, Paul mengajak Nabila untuk jalan-jalan ke puncak yang ada di kawasan Bogor. perjalanan itu merkea tempuh dengan menggunakan mobil.

sesampainya di tempat, Paul dan Nabila sepakat menyewa tenda dan dua kursi satu meja untuk mereka duduk, rehat sejenak sambil menikmati pemandangan alam yang asri.

Pandangan Paul tak lepas dari Nabila, ia terus menatap perempuannya dari jarak dekat. beberapa kali hatinya menggelitik, tentang, jika Nabila tahu sebenarnya apa ia bisa dimaafkan?

"berhenti natap aku powl, kenapa sih natap aku terus?" bingung Nabila.

Paul tersenyum menggeleng tak jelas ia masih setia menatap Nabila.

"Paul ih!" Nabila mencubit lengan Paul gemas.

"aduduh." ringis Paul sambil nyengir.

"berhenti natap aku ku bilang." kesal Nabila.

"emang kenapa gak boleh?"

"Paul kita kesini itu buat tenangin pikiran kita dengan lihat pemandangan alam kayak gini, bukan malah kamu natap aku kayak tadi." jelas Nabila.

"tapi kamu pemandangan yang gak boleh aku lewatkan, nab." jawabnya dengan seutas senyum.

"diam! gak usah gombal." seru Nabila pasrah.

Paul tertawa puas, ia menyadarkan kepalanya di bahu Nabila. laki-laki itu terlihat manja.

"apapun yang terjadi kita akan terus sama-sama yakan?" ucap Paul.

Nabila tersenyum, "semoga saja ya."

Paul mendongak, "kok semoga? kenapa gak aamiin?" protes nya.

Nabila menghela napasnya, menjauhkan Paul dari bahunya, ditatapnya manik mata Paul didepannya saat ini.

"bagaimana kalau suatu hari nanti kita gak saling mencintai lagi?"

"Nabila, di tahun ini sampai tahun berikutnya aku akan selalu mencintai kamu." ucap Paul yakin.

"kamu gak akan mencintai perempuan selain aku kan?" tanya Nabila tiba-tiba.

Paul diam tak langsung menjawab.

"sayang?" panggil Nabila menyadarkan lamunan Paul.

Paul tersenyum lantas mengangguk, "sekalipun aku dikasih seribu wanita cantik aku akan tetap pilih kamu."

"aku gak akan merubah perasaanku, kamu tetap orang yang paling aku cintai." ungkap Paul dari hati.

Nabila tersenyum lega mendengar nya. mata Paul tak berbohong saat mengatakan itu.

"janji gak berubah?"

"janji sayang." ucap Paul dengan seutas senyum terbaiknya.

***


Biarkan cinta tumbuh sebisanya
Cinta dan resah itu pelengkapnya
Jang hanya datang dan tinggalkan lara
Sa tetap cinta walo tra bersuara

Biasa sa cinta satu sa pinta
Jang terlalu mengekang rasa
Karna kalau sa su bilang
Sa trakan berpindah karna su sayang

Bagaimana dengan aku terlanjur mencintaimu?
Yang datang beri harapan, lalu pergi dan menghilang
Tak terpikirkan olehmu, hatiku hancur kar'namu
Tanpa sedikit alasan, pergi tanpa berpamitan
Takkan ku terima cinta sesaatmu

Sial-sialnya ku bertemu dengan cinta semu (semu)
Tertipu tutur dan caramu
Seolah cintaiku (cintaiku)
Puas kau curangi aku?

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang