74. lelah

1K 141 77
                                    

"hingga dihari dimana kamu membelanya. aku sudah angkat tangan."

-SERENDIPITY-
🌻🌻🌻

akhirnya Nabila mendapatkan kesempatan waktu bersama pacarnya lagi setelah sebulan lebih ini Paul tak ada waktu untuknya karena Eca.

jika kalian tanya kenapa Nabila masih mau terima Paul, masih mempertahankan hubungannya dengan Paul itu karena dia belum capek. Nabila masih percaya Paul akan sadar dan mengerti bahwa selama ini Paul salah.

hari ini, Nabila akan mengatakan semuanya, bahwa Eca itu jahat. dia akan katakan pada Paul kalau Eca lah penyebab dia kecelakaan semalam.

"sampai kapan sih kamu harus ada untuk Eca?"

"sampai dia benar-benar sembuh, sayang." sahut Paul.

"kamu gak bisa ya buat berhenti peduli sama Eca?" tanya Nabila masih sabar.

"emang nya kenapa? kamu cemburu ya?" tanya Paul masih santai.

Nabila menggeleng, "ini bukan soal cemburu lagi, Eca yang udah buat aku masuk rumah sakit powl."

"dia yang sudah suruh orang buat aku kecelakaan." cerita Nabila.

Paul menepikan mobilnya untuk berhenti, "sayang, aku tahu kamu kurang suka sama Eca, tapi kamu gak harus tuduh Eca kayak gitu buat aku jauhin dia."

pupil mata Nabila membesar saat mendengar yang dikatakan Paul barusan, ia tak menyangka kalau sekarang Paul tidak percaya padanya.

"aku serius powl, aku gak lagi nuduh Eca!" seru Nabila.

"Eca itu jahat powl. dia itu terobsesi sama kamu. dia mau kamu. kamu gak bisa liat itu?"

"Nab, aku sama Eca itu cuman temen." kata Paul menjelaskan.

"mana ada mantan bisa jadi temen." cibir Nabila.

"sayang, Eca sama aku itu pure temenan, dan kamu tahu itu kan."

"tapi kamu gak tahu kan Eca itu terobsesi sama kamu! dia cinta sama kamu powl! dia lakukan apapun buat bisa dapetin kamu!" seru Nabila, "bahkan dia udah berani celakain aku powl, dia mau aku mati biar kamu bisa sama dia!"

"Nabila!" bentak Paul kelepasan.

Nabila terlonjak kaget, ia langsung terdiam.

"stop ya kamu tuduh Eca kayak gitu, aku tahu Eca gimana orangnya. dia bukan orang yang kayak gitu."  ucap Paul membela Eca.

"kamu itu hanya cemburu sama Eca yakan? aku bisa ngerti kok. tapi kalau kamu tuduh Eca yang udah buat kamu celaka aku gak bisa percaya gitu aja tanpa bukti Nabila." terang Paul.

"Eca sendiri yang bilang ke aku Paul! kamu gak percaya?" kecewa Nabila. sekuat hatinya ia menahan air matanya agar tak jatuh.

"aku gak bisa percaya kalau gak ada bukti Nabila." jelas Paul yang selalu memakai logikanya.

"udah ya hal ini jangan di besar-besarin." putus Paul tak ingin memperpanjang masalah.

"tapi Paul Eca terobsesi sama kamu. aku hampir mati gara-gara dia. kamu gak percaya itu?" Nabila masih berusaha agar Paul mempercayai nya.

"ok fine! kalau Eca emang terobsesi sama aku. tapi aku gak cinta sama dia. aku cinta nya sama kamu dan itu gak akan berubah sampai kapanpun Nabila."

"powl kamu masih gak ngerti ya?" tanya Nabila lelah.

"nab, apa yang kamu takutin aku tetap pilih kamu sekalipun Eca ngejar aku lagi. aku tetap cinta kamu." seru Paul.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang