Salma berlari tergesa menuju rumah sakit. saat tahu kabar Paul kecelakaan, gadis itu sangat panik. sebagai temannya Paul ia sangat khawatir.
Salma langsung masuk saja ke ruang rawat Paul, gadis itu tampak tersenyum lega saat melihat yang dikhawatirkan terlihat tenang dalam bermain game bersama Dimas.
"Salma?" Paul menyadari keberadaan Salma lebih dulu disusul oleh Dimas.
"harus banget nginep di rumah sakit kayak gini ul?" tanya Salma saat ia sudah tahu tabiat temannya itu.
Paul selalu masuk rumah sakit seenggaknya sebulan sekali entah itu karena kecelakaan, overdosis, atau alasan lainnya. dan seharusnya Salma mulai terbiasa akan itu, tapi tidak bagi Salma ia selalu khawatir dan panik berlebihan jika menyangkut soal keselamatan Paul.
"bisa berhenti cari penyakit gak sih ul?" tanya Salma cerewet.
Paul nyengir tak berdosa, "bisa asal masalah di hidup gue hilang." ucapnya setelah menyelesaikan gamenya bersama Dimas.
"karena lo ada disini, gue ke kantin dulu yaa laper gue." ucap Dimas yang diangguki oleh Salma.
kemudian Salma mengambil alih duduk Dimas barusan.
"gue gapapa Sal, lo gak perlu khawatir." ucap Paul saat menangkap wajah cemas Salma.
Salma menatap Paul lalu memukul bahu laki-laki itu sedikit kencang, "nih makan bubur orang sakit!"
Paul meringis, "mager ah gue makan."
"powl..." nada rendah Salma sungguh tak berarti tapi tatapan tajam gadis itu yang membuat Paul menjadi menurut.
"Mak lo beli bubur dimana sih dingin banget." keluh Paul.
"yaa gimana kan buburnya udah tercampur sama air hujan dikit." kekeh Salma, "udahlah makan aja ngapa sih Ul, air hujan campur bubur itu obat." serunya.
Paul menjitak kepala Salma santai, "teori dari mana itu!"
"ish ada lah, lo aja yang gak tahu karena keseringan bolos!" seru Salma.
Paul nyengir ia tersenyum lebar mendengar kata bolos, "esok sampai satu minggu kedepannya ijinin gue lagi ya buat gak masuk, kan gue masuk RS beneran."
Salma menyilangkan tangannya, "gue pikir-pikir dehh."
"janji deh kalau lo bantu gue kali ini, lo boleh pakai studio musik gue sampai satu tahun lamanya." ucap Paul yang tentu saja menggiurkan bagi Salma.
"ok deal!" ucap Salma dengan seutas senyumnya. "tadi lo diselamatkan siapa?" tanyanya.
"sama nabila." jawab Paul seadanya.
"Nabila?" tanya Salma begitu asing dengan nama baru itu.
"ada lah cewek dia." jawab Paul asal.
"ya namanya Nabila pasti cewek lah powl!" geram Salma yang notabene nya pemilik kesabaran setipis tissue.
Paul nyengir, "intinya dia yang selamatin gue malam ini."
Salma mengangguk saja setelah itu mereka berbincang kecil sambil Salma terus memastikan bahwa Paul menghabiskan bubur yang sudah ia belikan tadi.
***
Rony dan Diman berjalan ke kantin mencari bangku yang kosong ditengah banyak nya orang yang ada di kantin.
"balik aja lah Ron gak ada kursi yang kosong!" ajak Diman malas melihat kerumunan di kantin.
"ada kok!" Rony menarik Diman agar mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity
Teen Fictionapa yang pasti pernah di dapatkan manusia? keberuntungan. karena setiap pertemuan akan selalu ada keberuntungan yang menyertainya. bersama atau tidak bersama, memiliki atau tidak memiliki, dipendam atau dikatakan. semuanya tetap dinamakan cinta.