22. robiul

1.3K 147 5
                                    

Nabila menyilangkan tangannya di depan dada, ia merasa lelah sendiri menghadapi Paul dan Rony yang selama latihan nyanyi kebanyakan diisi dengan cekcok oleh dua orang itu.

"kalian mau terus bertengkar sampai lebaran?" tanya Nabila kesal.

"kelamaan lah nab sampai lebaran," balas Rony bergurau.

"jalan pikir lo kadang di luar akal sehat!" nyerah Paul pada Rony.

"bisa serius gak?" geram Nabila.

Paul dan Rony terdiam sebentar melihat muka kesal Nabila, kini dua pria itu malah saling adu pandang seperti bertanya cara agar mengembalikan mood nya Nabila bagaimana.

"besok kita udah tampil loh masa kalian gak bisa akur sih? ntar lagu yang disampaikan gak dapet feel-nya." keluh Nabila yang hampir frustasi menghadapi tingkah Paul dan Rony.

"iya iya nab maaf yaa." sesal Paul, "jangan marah yaa."

"iya nab gue minta maaf, gak lagi deh. janji." kata Rony.

Nabila masih diam. membuat Paul dan Rony saling bingung harus berbuat apalagi agar Nabila mau memaafkan mereka.

Rony menghela napasnya, lalu dengan mengurangi gengsinya ia merangkul Paul, "gue sama Paul bakal jadi teman akur mulai detik ini!" serunya seceria mungkin.

"yakan ul!?" ucap Rony sambil memainkan matanya pada Paul memberi isyarat agar Paul mengikuti permainan nya.

"iya nab bener apa kata Rony." tambah Paul, "aku sama Rony gak akan berantem lagi, maafin kita-kita ya nab."

Nabila melirik kearah Paul dan Rony, dua laki-laki itu tersenyum seperti anak kecil kearahnya.

"janji?"

"janji!" balas Paul dan Rony penuh semangat.

"ok aku maafin tapi ada syaratnya."

"apa?" tanya keduanya penasaran.

"kak Rony dan Paul harus kabulin tiga permintaanku."

"apa permintaan nya?"

"belum ada, nanti aku pakai kalau aku pengen, gimana deal?" negosiasi Nabila.

Paul dan Rony saling mengangguk, "deal!" patuh mereka seperti anak kecil.

Nabila mengukir senyumnya, "ok sekarang kita latihan yaa!"

"siap Nabilaa." seru Paul.

"ayayey Nab Nab." seru Rony.

akhirnya mereka bertiga pun menghabiskan sisa waktu mereka sampai malam untuk latihan persiapan besok tampil di studio musik nya Paul.

***

hari yang di tunggu itu tiba. jantung Nabila tak berhenti berdebar, rasa tak yakin menyelimuti perasaannya, meski sudah di dukung semangat oleh Anggis Edo, keluarganya, dan juga pastinya Paul Rony, tetap saja ia merasa gugup.

ini pertama kalinya Nabila tampil bernyanyi di depan publik, apalagi banyak orang yang penasaran dengan penampilan nya yang berkolaborasi dengan Paul dan Rony.

"semua yang lo takuti gak akan terjadi nab," ucap Rony mengambil duduk disamping Nabila, "percaya sama gue." ucapnya penuh keyakinan.

"cuman lima menit nab kita diatas panggung, kamu gak perlu takut ada aku." kini Paul yang duduk disisi Nabila dengan menyodorkan sebotol air mineral.

Nabila menerimanya lalu menegaknya menyisakan sampai setengah, gadis itu benar-benar butuh dukungan, ia sangat gugup.

"gimana kalau nanti aku mengacaukan acaranya? suara kak Rony sama Paul udah bagus gimana kalau aku yang fals?" khawatir Nabila.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang