wajah pucat pasi terpampang nyata di muka Rony. keringat dingin mulai membasahi tubuhnya, laki-laki itu tampak sangat gugup menunggu gilirannya.
"lo bisa gugup juga ternyata." celutuk Salma yang ada disampingnya.
"gue juga manusia." sahut Rony.
"tapi btw penampilan lo hari ini keren juga, lo abis potong rambut yaa."
Rony mengangguk, "Nabila yang buat gue kayak gini."
"lo suka?" tanya Salma.
"ya sukalah kan Nabila yang kasih."
"maksud gue lo masih suka sama Nabila?" Salma memperjelas pertanyaannya.
"harus banget gue jawab?" Rony malah balik bertanya.
Salma diam, ia tak melontarkan satu katapun lagi setelah jawaban Rony. keduanya tak banyak bicara, lebih banyak diam dengan pikiran masing-masing.
***
Nabila celingak-celinguk mencari keberadaan Rony diantara ratusan manusia yang sama memakai identitas sebagai peserta audisi.
gadis itu tak bisa berdiam dirumah menanti kabar lolos nya Rony. ia ingin melihat dan mengetahui nya secara langsung.
sebenarnya bukan itu saja tujuan Nabila, ia juga hendak bertemu idolanya Nuca, itulah tujuan utama Nabila datang ke tempat audisi. Gadis itu berubah pikiran dalam semalam ia tak jadi meminta Rony yang memintakan tanda tangan Nuca, Nabila ingin yang meminta tanda tangan itu sendiri ke orangnya langsung. kalau ada rejeki Nabila juga ingin foto berdua dengan Nuca.
"duh kak rony mana ya, mana banyak yang pakai jaket jeans lagi." keluh Nabila tak menemukan sosok Rony.
Nabila sudah mencoba menghubungi Rony tapi laki-laki itu tak aktif.
Nabila menghela napasnya, "duh pengen pipis lagi!" keluh Nabila karena kebanyakan meminum es sebelum pergi tadi.
Nabila segera berlari terbirit-birit menuju toilet, ini adalah kondisi yang sangat menyebalkan bagi Nabila, harus buang air kecil disaat waktu yang tidak tepat.
setelah sepuluh menit Nabila mencari keberadaan toilet dan hasil dari bertanya keberapa orang random, Nabila akhirnya bisa masuk toilet dan bernapas lega saat menuntaskan hajatnya.
"ahh akhirnya, lega banget." kata Nabila saat keluar dari toilet.
Nabila mulai mengaca sekedar membenarkan jilbabnya dan memakai lip balm nya.
"maaf, kamu kenapa bisa ada disini?" tanya seseorang laki-laki yang ada disamping Nabila.
"ya buat pipis lah sama ngaca, masa ke toilet mau konser kan gak mungkin." sahut Nabila tanpa menengok lawan bicaranya.
namun sedetik kemudian, Nabila menyadari satu hal yang janggal dalam percakapannya barusan.
kenapa ada laki-laki di toilet perempuan?
Nabila membulatkan matanya sempurna, diam-diam ia mengambil tas di atas meja, lalu dengan bruntal Nabila memukul laki-laki itu dengan tas yang ia punya sampai laki-laki itu mengeluh kesakitan.
"waah mau mesum yaa! bisa-bisanya masuk ke toilet cewek!" marah Nabila memukuli.
"aduh aduhhh!" nyeri laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity
Teen Fictionapa yang pasti pernah di dapatkan manusia? keberuntungan. karena setiap pertemuan akan selalu ada keberuntungan yang menyertainya. bersama atau tidak bersama, memiliki atau tidak memiliki, dipendam atau dikatakan. semuanya tetap dinamakan cinta.