68. permainan

962 133 27
                                    

"aku baik-baik saja tapi sepertinya tidak."

-SERENDIPITY-

🌻🌻🌻


"

aku janji, aku akan tinggalin Eca setelah kehidupan dia membaik sayang. aku pernah ada di posisi Eca hidup gak jelas karena gak punya orang tua dan siapapun, dan itu gak enak nab."

Paul meraih kedua tangan Nabila untuk ia genggam, "kamu bisa kan ngertiin aku?"

Nabila tersenyum lantas mengangguk. Paul menceritakan semuanya termasuk bagaimana hubungannya dengan Eca berakhir sampai kondisi Eca yang memang sebatang kara karena ditinggal pergi oleh orang tuanya yang sudah meninggal dunia.

Nabila bukannya bodoh, ia hanya ingin tahu sampai mana Eca membuat Paul merasa bersalah atas koma gadis itu. untuk menjalankan misinya, Nabila akan biarkan Paul bebas, Nabila akan memberikan kepercayaan pada Paul sekali lagi.

Paul ikut tersenyum ia sangat bersyukur bisa memiliki Nabila yang sangat pengertian.

"makasih sayang udah mau ngerti. aku seneng banget, kita bisa jalin hubungan kita dengan pikiran yang saling mengerti dan udah dewasa." ucap Paul.

"kalau misal nanti aku dan Eca ada di jurang, kamu bakal selamatkan siapa lebih dulu?" tanya Nabila random.

"ya selamatin pacar aku lah." sahut Paul pasti.

"berarti aku tetap jadi prioritas kamu?"

Paul mengangguk, "itu pasti. kamu akan selamanya jadi prioritas ku."

Nabila mengangguk percaya.

***

Anggis dan Edo mendengar kan semua cerita Nabila. keduanya sangat memberikan tepuk tangan yang meriah untuk keberanian Nabila. pertama, karena Nabila mau menurunkan egonya untuk mau berbaikan dengan Paul. kedua, karena Nabila berani bertemu langsung dengan Eca, dan ketiga karena Nabila berani terang-terangan mengata-ngatai Eca.

sungguh alasan ketiga sangat patut mereka beri apresiasi. diluar dari image seorang Nabila yang kalem santun, ternyata Nabila bisa jadi pembully yang handal, jika Nabila ingin mengembangkan bakat terpendam nya yang satu ini.

"lain kali jangan cuman ngatain aja nab, siram aja muka nya dia! atau jambak aja rambutnya!" seru Anggis.

"iya nab, kalau perlu nih kerjain aja dia. buat dia panas." tambah Edo.

"setuju! tunjukkin kalau kak Paul itu punya kamu! bukan punya dia."

"selow kan masih permulaan." kekeh Nabila.

"eh nab gue punya ide!" seru Edo.

"apa?" tanya Nabila penasaran Anggis juga begitu.

Edo tersenyum miring ia pun mendekatkan dirinya pada Nabila dan Anggis kemudian mengatakan ide cemerlangnya.

mata Nabila langsung berbinar, "ide bagus!"

***

sesuai dengan ide nya Edo. hari ini Nabila meminta jemput Paul selepas selesai kuliah.

untuk melihat apa kak Paul masih cinta lo atau engga, kita harus buat dia merasa tersaingi.

caranya?

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang