satu sekolah tahu akan kedekatan Paul dan Nabila itu karena video duet iseng mereka sewaktu di live kemarin viral di sosial media.
Nabila tahu akan itu, meski ia sempat kaget tapi ia bisa apa video duet itu sudah tersebar luas, apa yang bisa ia lakukan selain menerima saja. jika di awal-awal Nabila merasa risih jika ada berita tentang kedekatan nya dengan Paul, maka kali ini ia sama sekali tidak risih. gadis itu mulai terbiasa.
Nabila, Edo, dan Anggis kini makan bertiga di kantin seperti biasa. suasana kantin yang cukup ramai tak lagi mengusik Nabila, gadis itu mencoba cuek terhadap sekeliling nya meski ia masih bisa mendengar ada orang yang membicarakannya.
"gila tiga juta kali di tonton video kalian." decak kagum Edo.
"kalian harus sampai jadian sih aku bilang." tambah Anggis.
Nabila hanya tertawa saja mendengar nya, "kami cuman berteman yaa."
Anggis menyenggol lengan Edo memberi isyarat, "apa?" tanya Edo yang tak mengerti bahasa kalbu dari Anggis.
"kak Paul kesini." kata Anggis saat melihat laki-laki blasteran itu berjalan dengan wajah datarnya datang menghampiri meja mereka.
Edo tak jadi menyuap kerupuk, meski sudah sering melihat Paul tetap saja ia terpesona melihat ketampanan yang dimiliki oleh Paul.
Nabila ikut menoleh ke belakang mengikuti arah pandang teman-teman nya itu, benar saja Paul sedang menghampiri nya.
dengan tersenyum tipis Paul duduk di sebelah Nabila lalu meletakkan sebotol air mineral.
"jangan keseringan minum minuman yang berasa, ntar sakit." kata Paul dengan wajah datar andalannya.
Anggis dan Edo sama-sama reflek menutup mulut mereka, tak kuat melihat aksi Paul yang kelewat sweet bagi mereka.
sementara Nabila mengangguk kecil bersikap santai, ia tidak terganggu dengan kehadiran Paul sekarang, ia tetap lahap memakan nasi goreng yang sudah tersisa separuh.
"wiih enak nih nasi gorengnya bagi dong nab!" tiba-tiba Rony datang dan duduk di samping Nabila.
laki-laki itu dengan santai mengambil sendok Nabila dan memakan nasi goreng punya Nabila secara lahap.
Nabila membulatkan matanya sempurna ia menepuk bahu Rony kesal.
"kak Rony ini punya aku yaa!" serunya sambil merebut kembali nasi gorengnya.
"laper gue nab, kongsi lah." kata Rony sambil mengunyah ia lagi kembali mengambil nasi goreng punya Nabila lalu memakannya.
"pelan-pelan kak Rony." tegur Nabila melihat Rony seperti orang kelaparan.
Rony nyengir ke arah Nabila dengan mulut nya yang mengebul karena nasi goreng. sontak hal itu membuat Nabila tertawa gemas.
"nih minum kak," Nabila memberikan botol minum pemberian Paul tadi pada Rony, "takut kesedak." khawatir nya.
Paul jelas tak terima apalagi Rony menegak air minum itu sudah habis setengah.
"ini buat Nabila yaa bukan buat lo!" sarkas Paul.
"dih orang Nabila yang ngasih, mau apa lo?" balas Rony tak mau kalah.
"tetap aja lo seharusnya nolak." murka Paul, "udah minta nasi goreng orang minta minuman juga." cibir Paul.
"heh Nabila aja gak masalah kenapa lo yang sewot? aneh!"
"lo gue bilang pergi deh!" kesal Paul.
"yang ada, lo yang seharusnya pergi dari sini!" seru Rony, "lo gak liat orang-orang pada liatin lo sama Nabila, gue gak mau yaa Nabila dapat gosip baru lagi karena dekat sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity
Teen Fictionapa yang pasti pernah di dapatkan manusia? keberuntungan. karena setiap pertemuan akan selalu ada keberuntungan yang menyertainya. bersama atau tidak bersama, memiliki atau tidak memiliki, dipendam atau dikatakan. semuanya tetap dinamakan cinta.