## maaf yaa ini malah ke bab 3 dulu, baca bab 2 dulu yaa baru balik kesini lagi. bab nya ke acak sendiri sama wattpad nya! gak tau kenapaaaa
🌻🌻🌻
kali ini Nabila tidak kesiangan lagi untuk berangkat ke sekolah effort gadis itu tidak main-main untuk dirinya sendiri, ia menyetel alarm di ponselnya sebanyak lima kali dengan jarak waktu lima menit setiap deringnya.
"umma, Kakak berangkat dulu ya," pamit Nabila menyalimi Nelli yang lagi menyuapi adik terakhir nya Gaza makan pagi.
"hati-hati yaa Nak, yang rajin sekolahnya." Nabila mengangguk dengan senyum khasnya.
"Abi ayo kita berangkat," seru Nabila menghampiri Abi nya yang ada di ruang tengah sudah rapi dengan setelan baju polisinya.
"kakak berangkatnya naik taksi yaa, Abi mendadak ada urusan mendesak di kantor, gapapa kan sayang?" sesal Fachri abinya Nabila yang tak bisa mengantar anaknya ke sekolah.
Nabila menatap arloji jam tangan nya yang masih pukul setengah tujuh, itu artinya iya masih punya banyak waktu untuk sampai ke sekolah tanpa terlambat.
"gak papa kok Abi, Nabila bisa sendiri." ucap Nabila, "yaudah Nabila berangkat ke sekolah dulu yaa." Nabila menyalimi Abinya.
"assalamualaikum," pamit Nabila.
"waalaikumsallam."
saat Nabila berjalan keluar rumah ia hendak memesan taksi lewat aplikasi online, gadis itu melihat ada Rony di depan rumahnya, sedikit berlari kecil Nabila menghampiri Rony.
"kak Rony ngapain disini? gak ke sekolah?" tanya Nabila basa-basi.
"nih ambil." Rony tak menjawab pertanyaan Nabila ia malah memberikan helm bogo untuk Nabila.
Nabila mengambil nya sedikit ragu, "buat apa kak?" tanyanya masih bingung.
"buat lo pakai lah."
"hah?" Nabila semakin tidak mengerti.
Rony menghela napasnya ia lupa kalau berhadapan dengan Nabila harus siapkan kesabaran setebal kamus besar bahasa.
"lo berangkat ke sekolah bareng gue, biar lo gak terlambat lagi." jelas Rony.
Nabila mendengar penjelasan Rony menerbitkan senyum khasnya yang membuat mata gadis itu ikut tersenyum juga, "ooh makasii ya kak Rony! lumayan gak keluar duit." kekehnya sambil naik ke motornya Rony.
Rony tersenyum samar di balik kaca helm nya.
"udah belum?" tanya Rony.
"udah kak." sahut Nabila di belakang.
Rony mengangguk, lalu ia menyalakan motornya dan melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan wilayah komplek tempat mereka tinggal.
***
Nabila, Anggis, dan Edo, tiga sekawan ini cepat sekali akrabnya, mungkin karena satu frekuensi yakni mereka sama-sama suka kartun Upin-ipin jadilah mereka cepat sekali nyambungnya dalam bercerita. itu sebabnya nama grub mereka bertiga adalah Keluarga Durian Runtuh.
setelah mereka susah payah memahami rumus matematika yang disuguhkan oleh ibu Lida, ketiganya merasa energinya sangat terkuras, jadilah di istirahat pertama ini mereka memutuskan ke kantin untuk mengisi perut.
"eh kalian udah pernah coba cilor belum?" tanya Edo.
Nabila dan Anggis serempak menggeleng karena mereka memang tidak pernah memakannya seumur hidup mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity
Teen Fictionapa yang pasti pernah di dapatkan manusia? keberuntungan. karena setiap pertemuan akan selalu ada keberuntungan yang menyertainya. bersama atau tidak bersama, memiliki atau tidak memiliki, dipendam atau dikatakan. semuanya tetap dinamakan cinta.