10. Nabila random Taqayyah

1.5K 189 16
                                    

sesuai kesepakatan kita up dua bab dalam sehari yaaa!

makasih atas antusias nyaa!🌷

🌻🌻🌻

Seperti sejak pertama jumpa
Dirimu di kala senja
Duduk berdua tanpa suara

Salma menyelesaikan nyanyian begitupun dengan tuts piano yang dimainkan Paul. sepulang sekolah keduanya bermain musik bersama di studio musik kecil milik Paul yang ada di dalam apartemen. Salma Paul sering melakukannya, lebih tepatnya untuk Salma karena satu tahun ke depan studio miliknya akan menjadi milik Salma juga.

Paul tersenyum menatap temannya itu, "suara lo makin good aja." pujinya.

Paul selalu memuji apapun yang di lakukan Salma. karena ia tahu tidak akan pernah mudah berada di posisi Salma, ia tahu mimpi Salma dan Paul tahu bagaimana jatuh dan bangkitnya Salma dalam menggapai mimpi itu.

mimpi Salma sederhana yakni menjadi penyanyi. dan Paul sebagai temannya akan selalu mendukung Salma untuk menggapai mimpi itu.

"diem lu! muji gini pasti ada maunya kan?" curiga Salma.

"gue serius loh! tapi lo ada benarnya juga." nyengir Paul.

"tuh kan! kapan coba lo memuji dengan ikhlas hati tanpa pamrih." ucap Salma yang sudah memahami tabiat Paul.

cuek diluar tapi absurd di dalamnya. kalau udah kenal Paul maka first impression yang orang berikan sangat salah besar. Paul tidak pernah cuek, laki-laki itu lebih ke absurd dan aneh. begitulah tanggapan Salma setelah berteman dengan Paul sejak dibangku SMP.

"traktir gue makan bakso lah Sal sesekali."

tuk!

Salma menjitak kepala Paul dengan microphone ditangannya, "pikun lo! kan gue gak bisa makan bakso gimana sih!?"

"ah iya juga ya, traktir gue makan babi guling deh kalau gitu, tes kriuk kita, kan selama kita berteman belum pernah tuh nyoba babi guling berdua." pinta Paul di luar angkasa.

"waah nih anak minta di ruqyah nih!" kesal Salma lama-lama, "gue muslim bodo!"

Paul tertawa, "canda kali Sal, tau gue kita beda agama, sensi amat jadi manusia."

huft!

Salma mengatur napasnya berhadapan dengan Paul maka harus siap mendengar dan melihat tingkah ke absurd an Paul yang kadang di luar nurul pemikiran nya.

"Mak Mak," panggil Paul.

"apa lagi powl." lelah Salma.

"lo jadikan ikut Indonesia idol tahun ini?" tanya Paul kali ini pertanyaan nya bisa Salma terima.

"yakali gak jadi gue udah prepare."

"audisi nya kapan sih?"

"November pas kita lulus sekolah." jawab Salma.

Paul mengangguk, "semangat Salma Salsabil Alliyah gue yakin dan yakin kali ini lo bakal jadi artis yang jadi." seru Paul bersemangat.

Salma tersenyum hangat mendengarnya.

"makasih yaa Pauli, kali ini lo benar-benar bikin gue terharu," ucap Salma dramatis, "sampai mau keluar ingus dikit." candanya.

"najis lu Mak!" seru Paul seraya terkekeh.

***

Kak Rony tetangga

kak ronyyy

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang