30. kaki terkilir

1.6K 149 10
                                    

Nadia, Nayla, Nadhifa, Nadine, Nasywa, dan Gaza berbaris rapih di depan Nabila. adik-adik nya itu menunggu oleh dari kakaknya yang baru datang dari Bali.

"ok good!"

"tadaa ini oleh-oleh buat kalian!" seru Nabila menunjukkan dua paperbag yang berisi oleh-oleh untuk adiknya.

"karena lengkap, sekarang kalian berdiri dari depan ke belakang sesuai urutan lahirnya yaa." pinta Nabila yang di patuhi langsung oleh adik-adik nya.

Nabila tersenyum, "untuk dapatkan hadiah ini ada syaratnya."

"apa syaratnya kak?" tanya Nayla tak sabaran.

"syaratnya kalian harus bilang yang mulia ke aku, entah itu terima kasih atau apapun." kata Nabila, "setuju?"

adik-adik nya itu terlihat mengangguk pasrah, "setuju yang mulia." seru adik-adik Nabila.

Nabila mengulum senyumnya mendengar itu, "ok pertama Nadia."

"terima kasih yang mulia." ucap Nadia saat menerima oleh-oleh dari Nabila berupa tas sling bag dari rotan.

"sama-sama rakyatku." ucap Nabila dengan seutas senyumnya.

"lanjut Nayla." Nabila memberikan bingkisan berupa topi pada adik keduanya itu.

Nayla menerima topi itu dengan seutas senyum yang merekah, "terima kasih yang mulia, baik banget deh yang mulia."

"sama-sana rakyatku." ujar Nabila dengan seutas senyum.

"lanjut Nadhifa."

Nadhifa maju menerima sebuah baju kaos bertuliskan 'I Love Bali'

"hadiahnya gak ada selain ini yang mulia?" protes Nadhifa.

"kenapa kamu tidak menyukai nya?"

Nadhifa mengangguk, "ini terlihat seperti baju-baju partai yang mulia."

Nabila tertawa kecil mendengarnya, "padahal aku membelikan baju ini paling susah tahu, aku harus naik ojek dua kali keliling pasar ditengah terik matahari, kamu yakin tidak menginginkan nya?"

Nadhifa menghela napasnya, "iya saya mau yang mulia, terima kasih yang mulia." pasrah Nadhifa.

"sama-sama rakyatku."

Nabila terkekeh melihat ekspresi adik ketiga nya itu, "lanjut Nadine."

Nadine menerima sebuah gelang ukiran bergambar bulan sabit, "terima kasih yang mulia." seru Nadine tampak senang dengan hadiah yang ia terima.

"sama-sama rakyatku."

"selanjutnya Nasywa." Nabila memberikan celengan berbentuk hewan babi.

Nasywa menerima itu dengan girang, "Yeay akhirnya punya babi!" pekik nya kesenangan.

"babi kamu akan jaga uang ku bukan? ya haruslah yaa." ujar Nasywa berbicara pada celengan babinya.

"terima kasih yang mulia!" senang Nasywa.

"sama-sama rakyatku."

"terakhir Abang Gaza!" Nabila memberikan sebuah mobil-mobil an dari kayu.

Gaza menerimanya dengan senang hati, "terima kasih kak Nabiyaa."

Nabila menggeleng, "yang mulia Abang Gaza."

Gaza nyengir, "ang ulia." eja bocah laki-laki itu terdengar menggemaskan.

Nabila tersenyum senang saat adik-adik nya memanggilnya dengan sebutan yang mulia, lalu matanya tertuju pada Nadhifa yang masih murung dengan oleh-oleh yang baru saja ia berikan.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang