mobil mewah milik mama Sri terparkir di depan rumah Nabila tepat pukul sepuluh malam.
"mau mampir dulu ma?" tawar Nabila di dalam mobil.
Mama Sri menggeleng, "kapan-kapan ya, soalnya mama lagi ada urusan lain."
Nabila mengangguk mengerti, "yaudah, nanti kalau mama ada waktu senggang main ke rumah ya mah bareng Paul juga."
"iya pasti sayang." senyum mama Sri tulus.
"makasih banyak yaa ma buat hari ini, mama hati-hati di jalan ya." ucap Nabila.
tangan mama Sri naik untuk mengusap pucuk kepala Nabila lembut, "sama-sama sayang."
"kalau gitu Nabila masuk dulu ya ma." pamit Nabila setelah menyalimi Mama Sri, lalu membuka pintu mobil, "mari ma."
Mama Sri membuka kaca mobilnya untuk melihat calon menantunya itu, dengan senyum hangat mama Sri melambaikan tangannya untuk berpamitan.
"hati-hati ma." ucap Nabila ikut melambaikan tangannya.
"iya sayang, selamat malam."
Nabila tersenyum hangat mendengarnya, "selamat malam ma."
Nabila masih berdiri di halaman rumahnya, menunggu sampai mobil Mama Sri benar-benar pergi. setelah kepergian mama Sri, Nabila menatap semua barang belanjaan pemberian dari mama Sri yang sangat banyak ada di depan rumah nya sekarang. bahkan hadiah dari mama Sri banyaknya melebihi hadiah-hadiah di ulang tahunnya waktu itu.
gadis itu tampak tersenyum senang bukan karena banyaknya barang hadiah dari Mama Sri, tapi Nabila merasa senang karena Mama Sri begitu baik dengannya dan sangat menerimanya.
dengan senyum lebarnya Nabila membuka pintu rumah.
"Nadia, Nayla, umaa." panggil Nabila sedikit berteriak.
cukup sekali panggilan maka adik-adik Nabila datang bahkan semuanya datang tak hanya Nadia dan Nayla saja.
"kenapa kak?" tanya Nayla.
"tolong bantu bawain barang-barang di depan rumah yaa." pinta Nabila.
adik-adik nya mengangguk saja, tanpa protes mereka membantu kakak tertua mereka.
saat sampai di depan rumah, adik-adik nya tampak kaget melihat semua barang-barang branded yang hampir memenuhi pelataran rumah Nabila.
"banyak banget, kak Nabila dapat darimana? dikasih siapa?" tanya Nadia.
"dikasih kak Paul yaa?" tebak Nayla.
"lebih tepatnya, mama Paul." jawab Nabila santai sambil mengangkat barangnya untuk di pindah ke kamarnya yang ada di lantai dua.
"kak Nabila ketemu mama nya kak Paul? seriusan kak?" tanya Nayla masih tak percaya.
Nabila mengangguk, "iya tadi, tahu gak mama nya Paul baik banget tahu."
"semua barang ini di kasih mama kak Paul buat kakak?" tanya Nadia.
"iya."
"waah tajir banget." komentar Nayla.
Nabila terkekeh mendengarnya, "kalian bantu pindahin sisanya ke kamar kakak yaa, aku mau samperin umma."
Adik-adik nya mengangguk patuh. kemudian Nabila berjalan menuju kamar umma nya. ia akan bercerita banyak pada umma nya. baginya hari ini adalah hari paling menyenangkan. umma nya harus tahu.
setelah mengetuk pintu, Nabila masuk ke kamar umma nya, ternyata umma nya itu baru selesai tadarus.
Nelli tersenyum menghampiri anaknya itu dengan masih mengenakan mukena. saat Nelli sudah ada di sampingnya, Nabila langsung memeluk tubuh umma nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity
Teen Fictionapa yang pasti pernah di dapatkan manusia? keberuntungan. karena setiap pertemuan akan selalu ada keberuntungan yang menyertainya. bersama atau tidak bersama, memiliki atau tidak memiliki, dipendam atau dikatakan. semuanya tetap dinamakan cinta.