23. perlombaan

1.2K 162 3
                                    

Nabila dan Edo terlihat bersemangat menonton Anggis yang sedang tampil nari Bali. penampilannya memukau. berulang kali Nabila berdecak kagum karena penampilan Anggis yang memakai baju Bali sangat cantik.

"Masya Allah cantik banget." puji Nabila untuk kesekian kalinya.

"samperin yu nab!" ajak Edo yang diangguki oleh Nabila.

Nabila dan Edo menemui Anggis di backstage usai tampil. Nabila berhambur memeluk Anggis mengucapkan rasa bangganya pada sahabatnya itu disusul oleh Edo.

"cantik kan aku tadi." kata Anggis usai merenggangkan pelukan mereka.

Nabila mengangguk, "aku sampai pangling."

"Nabila kayak berdzikir liat lo tadi ucap Masya Allah ada kali sampai 33×" ujar Edo.

Nabila mencubit lengan Edo gemas karena kompor, "diem yaa."

Anggis terkekeh, "aku ganti baju dulu yaa, abis ini kita nonton tanding basket!" seru Anggis bersemangat.

Nabila menatap penuh curiga, "kamu mau nonton siapa?" tanyanya penasaran.

"kapten basketnya lah." nyengir Anggis sambil berlalu masuk ke ruang ganti.

"anggis baru jadian sama anak basket." bisik Edo yang membuat Nabila kaget bukan main.

"seriusan? demi apa?"

"demi gue meninggal nanti masuk surga." sahut Edo bergurau.

***

meski Edo, Anggis dan Nabila tak mengerti cara tanding basket, tapi mereka bertiga tetap bersemangat mendukung tim yang menjadi jagoan Anggis. untuk lomba olahraga sekolah mereka terbuka untuk umum bagi yang ingin ikut tak hanya siswa di sekolah aja tapi siswa di sekolah lain boleh ikut.

"wih ganteng-ganteng banget anak-anak basket." ungkap Nabila jujur.

"iyalah yang paling ganteng kaptennya, yakan?" seru Anggis.

"iyalah paling ganteng kan itu pacar lo." sahut Edo.

Anggis menatap sinis ke arah Edo, "pacar gue emang ganteng, kenapa lu!"

"biasa aja padahal," cibir Edo.

Anggis tak segan menjitak kepala Edo, "lo ngeselin jadi manusia."

Edo tertawa, "kayak lo enggak aja."

"udah ya diem, emang yang paling waras dan normal disini itu cuman aku." ucap Nabila dengan bangga.

Anggis dan Edo menatap Nabila, "bacot!" seru mereka berdua.

mendapati itu Nabila malah tertawa. akhirnya mereka bertiga tertawa bersama, sesekali mereka melemparkan gurauan lalu kembali fokus ke pertandingan hingga pertandingan itu selesai.

Anggis bersemangat menuruni tangga tribun untuk menemui pacarnya, sementara Edo dan Nabila mengekori dari belakang.

"sayang selamat atas kemenangan nya!" seru Anggis memeluk pacarnya itu.

"makasih sayang." balasnya.

Nabila dan Edo hanya tersenyum kikuk menyaksikannya apalagi melihat kemanjaan Anggis pada pacarnya. bucin akut.

"balik kantin yuk nab daripada jadi nyamuk." ajak Edo.

"iya ayok." balas Nabila.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang