80. mencari

1.1K 152 41
                                    

hari kedua Nabila dinyatakan hilang. Rony dan Fachri bersama jajaran polisi lainnya terus mencari keberadaan Nabila melalui cctv jalanan dan telepon seluler Nabila, mereka melacak di titik mana ponsel milik Nabila terakhir aktif.

"ketemu Abi?" tanya Rony.

Fachri mengangguk, "Nabila tidak aktif lagi saat masuk kawasan hutan."

"itu artinya Nabila kemungkinan di sekap di dalam hutan?" tanya Rony lagi.

"iya. dari mobilnya juga mengarah kesana." ucap Fachri saat melihat rekaman cctv.

Rony mengangguk kecil, ia ikut mengamati sebelum bertindak. karena mereka tidak ingin melakukan nya dengan gegabah.

***

sementara Paul laki-laki itu masih tak tahu apa-apa soal Nabila yang tengah di culik, ia masih nyaman mengurung dirinya sendiri di kamar menghakimi dirinya sendiri atas apa yang terjadi.

Paul sangat menyesal, karena selama ini ia telah menyakiti Nabila. ia menyesal karena telah memberi kepercayaan pada Eca, dan semuanya hanya penyesalan yang tersisa.

Paul yakin Nabila pasti sudah tidak ingin lagi bertemu dengannya.

seperti kata Nabila, dia adalah luka terbesar yang di miliki gadis itu.

Paul seperti mayat hidup. ia kehilangan arah karena kehilangan Nabila.

"nab maafkan aku." lirih Paul menatap barang-barang pemberian Nabila dengan nanar.

"aku bodoh nabila, aku yang salah, maafkan aku."

"nabila bagaimana cara aku melanjutkan hidupku tanpa kamu lagi di dalamnya?" suara paul terdengar parau.

"nab tolong kasih aku kesempatan sekali lagi. aku mau kita kembali." racu Paul.

laki-laki itu terpukul. ia sangat menyesal karena telah membuat Nabila terluka, bahkan Paul sendiri tak mampu menghitung satu persatu kesalahan nya pada Nabila dulu.

penyesalan Paul tak berarti lagi semuanya sudah berubah, Nabila tak akan kembali lagi ke sisinya.

braakk

pintu kamar Paul terbuka paksa oleh tendangan Salma. gadis itu buru-buru menghampiri Paul. matanya membulat sempurna saat ia melihat banyak sekali bekas obat-obatan serta rokok bekas yang terbuang sembarangan di lantai kamar.

mata Paul yang memerah menatap Salma dengan nanar.

"pergi Salma gue pengen sendiri. lo gak usah takut, gue gak akan mati kali ini." rintih Paul.

Salma mendekati Paul lalu ia mendaratkan satu tamparan keras tepat di pipi Paul.

"sadar ul! lo harus sadar! Nabila dalam bahaya!" seru Salma.

Paul menyentuh pipinya yang memanas ia menatap Salma bingung, "bahaya kenapa?"

"Nabila diculik! dan gue sangat yakin ini pasti karena ulah mantan lo yang gila itu!" seru Salma menahan emosinya.

"lo jangan bercanda Salma."

"gue serius Paul! Rony dan om Fachri lagi mencari keberadaan Nabila!" seru Salma mengatakan kebenaran nya.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang