63. feeling lonely

950 113 25
                                    

"tuhan mungkin tidak mengizinkan ku untuk memilikimu, tapi tuhan mengizinkanku untuk selalu bersamamu."

-SERENDIPITY-
🌻🌻🌻


genap sudah satu bulan, hubungan Paul dan Nabila hanya terjalin melalui komunikasi via WhatsApp saja, tanpa pernah bertemu. bukan tak ingin bertemu, beberapa kali Nabila sudah sering mengajak Paul untuk ketemu, tapi selalu berujung gak jadi, entah alasannya karena bentrok dengan latihan Paul atau karena usaha otomotif Paul yang tak bisa di tinggalkan laki-laki itu.

jika dihitung, maka suda empat kali Paul mengingkari pertemuan mereka yang seharusnya menjadi rutinitas mereka berdua setiap minggunya untuk bertemu.

Nabila marah? tentu saja. tapi ia tak bisa mengatakan itu pada Paul, karena ia tak mau mengganggu Paul yang sedang fokus meniti karirnya sebagai pemain bola dan pembisnis. sebagai pacar, Nabila harus mengerti keadaan Paul. ia tak ingin di bilang sebagai pacar yang tukang ngatur dan tak bisa mengerti.

tapi tak bisa di pungkiri, Nabila sangat merindukan pacarnya itu.

Rony melirik Nabila yang ada di sebelahnya, sangat terlihat sekali wajah murung gadis itu.

"nab, mau ke danau gak?"

Nabila menggeleng sebagai bentuk penolakan.

"time zone mau gak? udah lama gak sih kita gak main kesana?" tawar Rony mencoba mengembalikan mood Nabila.

Nabila menoleh ia tersenyum tipis sangat tipis, "boleh."

"ok!" seru Rony bersemangat.

***

"aaaaa kak Rony!" pekik Nabila, "dikit lagi padahal."

"susah nab, coba deh lo yang main." ucap Rony memberikan bola basketnya pada Nabila.

Nabila menerimanya, "nih liat yaa."

Rony mengangguk, ia pun menyaksikan Nabila yang tengah asik dan fokus melempar bola basket itu ke keranjang untuk menghasilkan poin sesekali Rony menyemangati Nabila.

"yeaay! tuh liat kak Rony poin aku lebih tinggi dari kak Rony!" seru Nabila bangga karena poin yang ia dapat 75 sementara Rony hanya mendapatkan 50 poin.

Rony terkekeh, "iya deh yang paling jago."

"eh btw Indonesia kayaknya lagi panas-panasnya yaa." seru Rony.

Nabila mengangguk setuju, "bener banget hari ini kayaknya lebih panas deh."

"yakan, kemarin 37 derajat, hari ini kayaknya 39 derajat deh." ujar Rony.

"alhamdulilah kak Rony, tiap hari Allah naikin derajat kita." celutuk Nabila tidak nyambung.

"dikasih spoiler dikit kayaknya sama Tuhan soal panas nya neraka ini mah." sambung Rony dengan jokes  Nabila.

celutuk-an itu berhasil membuat keduanya tertawa lepas.

"mau main mesin capit gak nab?" tawar Rony usai tawa mereka reda.

Nabila menggeleng menolak, "gak bakal dapat juga, kak Rony gak jago main itu."

Nabila masih ingat, momen dimana Rony sudah banyak mencoba tapi tetap tak berhasil mendapatkan boneka yang ada di mesin capit itu.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang