begitulah awal mula perkenalan Rony dan Nabila hingga hari ini, hari pertama Nabila masuk jadi siswa baru di SMA yang sama dengan Rony. bedanya Rony kelas tiga Nabila kelas satu.
lelahnya ospek semalam membuat Nabila harus menerima nasib tidak baiknya di hari pertama ia bersekolah di Jakarta.
yes ia terlambat.
upacara sudah mulai bahkan mau selesai. ini sangat buruk, karena biasanya di Aceh ia tak pernah seperti ini.
Nabila mengigit jarinya sendiri berusaha berpikir keras bagaimana cara dia masuk sekolah tanpa dapat hukuman. lalu satu nama terlintas dipikirannya, yang ia yakini bisa membantunya keluar dari masalah ini.
Rony! ya ia akan menghubungi Rony.
kak Rony tetangga
ka ronyy
tolong dong
ini aku terlambat
gimana yaa, bantuin dong
kak ronyyy
kak ronayy
ayo bacaa
duhh
Nabila menatap pasrah chat nya yang tidak dibalas oleh Rony.
huft! Nabila mengumpat pada dirinya sendiri. ia sangat menyesal karena bangun kesiangan. sekarang penyelamat satu-satunya tidak bisa Nabila harapkan, ia akan pasrah jika dihukum karena kesalahannya.
"bolos juga?" suara bariton laki-laki asing, membuat Nabila sedikit takut.
dengan keberanian nya yang menciut, ia menoleh ke belakang, sedikit ragu ia menatap laki-laki bertubuh tinggi itu yang memakai seragam SMA yang sama seperti ia kenakan.
"anu kak aku terlambat, please jangan dihukum yaa kak, soalnya ini hari pertama aku masuk." ucap Nabila menampukkan kedua tangannya memohon pada laki-laki itu.
"siapa juga yang mau hukum lo." ucap laki-laki itu sedikit melegakan ketakutan Nabila.
Nabila mendongak, "seriusan kak?"
laki-laki itu mengangguk singkat, "sini ikut gue."
Nabila terpaksa mengikuti dibelakang, tangannya di genggam begitu saja oleh laki-laki itu membuat Nabila terlihat kecil berjalan di belakang laki-laki yang postur tubuh nya cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dari Rony.
"lo bisa manjat dan lompat kan?" tanya laki-laki itu tiba-tiba.
Nabila mengangguk seperti orang bodoh.
"bagus, karena ini hari pertama lo jadi siswa disini, lo boleh panjat pagar ini terus lo diam-diam jalan belakang terus belok kiri lurus dikit mentok belok kanan, nanti lo sampainya di kantin sekolah, nah lo tanya aja sama orang disana dimana kelas lo." ucap laki-laki itu dengan detail menjelaskan.
Nabila masih diam mencoba mengingat rute dia agar sampai kantin sekolah, tapi ada satu hal yang membuatnya berpikir ulang lagi agar tidak mengambil tindakan ini.
"woi ngapa bengong, buruan ntar masuk jam pelajarannya." teriak laki-laki itu menyadarkan kebengongan Nabila.
"hmm maaf kak, tapi aku juga lupa bawa jaz sekolah, percuma pasti aku tetap kena hukum, mending aku jalan yang benar aja, daripada jalan tikus sini." ucap Nabila saat ia sadar meninggalkan jaz sekolah nya di rumah.
Laki-laki itu berdecak kesal, "gabisa! lo harus jalan sini! waktu lo gak banyak!"
Nabila melihat saja saat laki-laki itu melepaskan jaz nya, "nih ambil punya gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity
Teen Fictionapa yang pasti pernah di dapatkan manusia? keberuntungan. karena setiap pertemuan akan selalu ada keberuntungan yang menyertainya. bersama atau tidak bersama, memiliki atau tidak memiliki, dipendam atau dikatakan. semuanya tetap dinamakan cinta.